Evaluasi Penggunaan Monosodium Glutamate terhadap Respons Fisiologis, Kinerja Pertumbuhan, dan Pemanfaatan Pakan pada Ikan Lele Clarias gariepinus
View/ Open
Date
2019Author
Ngaddi, Agustinus
Jusadi, Dedi
Supriyono, Eddy
Metadata
Show full item recordAbstract
Budidaya ikan lele Clarias gariepinus di Indonesia banyak berkembang di
wilayah yang minim air. Di wilayah tersebut, budidaya lele dilakukan tanpa
pergantian air. Sistem budidaya yang demikian terjadi peningkatan akumulasi
buangan sisa metabolik berupa feces, urin dan amonia. Kadar amonia yang tinggi
di media pemeliharaan akan berakibat terhadap peningkatan amonia di dalam
tubuh ikan. Upaya detoksifikasi amonia dilakukan dengan cara pengikatan amonia
tersebut oleh asam glutamat untuk membentuk glutamin. Tingginya kebutuhan
asam glutamat akan memicu katabolisme asam-asam amino, sehingga fungsi asam
amino sebagai pembangun tubuh akan berkurang. Oleh karena itu, untuk
mengurangi katabolisme asam-asam amino tersebut diperlukan penambahan asam
glutamat dari luar tubuh ikan. Pemenuhan asam glutamat pakan bisa dilakukan
dengan menggunakan monosodium glutamat (MSG). Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi penggunaan MSG dalam pakan terhadap respons fisiologis,
kinerja pertumbuhan dan pemanfaatan pakan di ikan lele Clarias gariepinus yang
dibudidaya tanpa ganti air.
Perlakuan pakan pada penelitian ini terdiri dari tiga perlakuan yakni
perlakuan penambahan MSG 0, 0,87 dan 1,74%. Penambahan MSG ke pakan
dengan metode coating. Ikan yang digunakan adalah ikan lele dengan bobot
individu 11.9 ± 0.3 g dan dipelihara pada tangki plastik berukuran 1x1x1 m,
masing-masing tangki diisi 100 ekor. Ikan dibudidaya selama 60 hari dan diberi
pakan 2 kali sehari secara at satiation. Penelitian ini menggunakan rancangan
acak lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dan tiga ulangan. Parameter
uji yang diamati yakni kinerja pertumbuhan, respons fisiologis, dan efisiensi
pakan. Kinerja pertumbuhan meliputi biomassa akhir, jumlah konsumsi pakan,
laju pertumbuhan spesifik, dan kelangsungan hidup. Parameter respons fisiologis
meliputi aktivitas enzim aspartat aminotransferase (AST) dan alanin
aminotransferase (ALT), warna hati, amonia darah, dan kadar glutamin usus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan MSG terhadap kinerja
pertumbuhan tidak berpengaruh nyata antar perlakuan. Penambahan MSG
sebanyak 0,87% dapat memperbaiki mutu pakan yang dicirikan dengan nilai
efisiensi pakan yang tinggi yakni sebesar 96,4%±3,5. Namun nilai efisiensi pakan
pada perlakuan MSG 1,74% turun atau hampir sama dengan perlakuan MSG 0%
masing-masing sebesar 91,0%±2,4 dan 89,5%±3,5. Aktivitas enzim ALT dan
AST pada perlakuan MSG 0% memperoleh nilai yang hampir sama tinggi
masing-masing sebesar 52,7±5,5 dan 52,0±14,1. Penambahan MSG lebih
dominan menurunkan nilai ALT dibanding AST. Penurunan nilai aktivitas enzim
ALT terbesar pada perlakuan MSG 0.87%. Penambahan MSG juga dapat
menurunkan kadar amonia darah dan meningkatkan kadar glutamin di usus.
Penambahan MSG sebanyak 0,87% dan 1,74% dapat menurunkan persentase
jumlah hati yang pucat.
Dari hasil-hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan yang
ditambah MSG pada dosis yang tepat pada ikan lele yang dibudidaya dalam air
tergenang dapat meningkatkan nilai efisiensi pakan akibat lebih ringannya beban
kerja hati. Namun demikian, penambahan MSG pada dosis optimal tersebut belum
dapat meningkatkan pertumbuhan ikan lele.
Collections
- MT - Fisheries [2934]