Respons Klinis Anak Sapi Friesian Holstein yang Diinfeksi Escherichia coli K-99 dan Diberi Mikrokapsul IgG Anti Escherichia coli.
View/ Open
Date
2018Author
Zulfa, Suci Salsabila
sfandiari, Anita
Widhyari, Sus Derthi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kolibasilosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Escherichia coli (E. coli) dengan gejala klinis berupa diare dimana frekuensi
defekasi melebihi normal, dan adanya perubahan dalam jumlah dan konsistensi
(feses cair). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi respons klinis anak sapi
Friesian Holstein (FH) yang diinfeksi dengan Escherichia coli K-99 dan diberi
mikrokapsul IgG anti Escherichia coli. Sebanyak 20 ekor anak sapi FH umur
lima hari dibagi menjadi lima kelompok perlakuan sebagai berikut: 1) kontrol
negatif (KN); 2) kontrol positif (KP); 3) kolostrum (PK); 4) antibiotik (PA);
5) mikrokapsul IgG (MK). Infeksi bakteri E. coli K-99 dilakukan secara oral
terhadap semua kelompok anak sapi kecuali kelompok kontrol negatif dengan
dosis 5 × 1010 colony forming unit (CFU)/ekor. Anak sapi kelompok PK diberi
kolostrum (suspensi IgG anti E. coli) secara oral sebanyak tiga kali pada hari
pertama dan sebanyak dua kali pada dua hari berikutnya dengan dosis 1,6
gr/hari/ekor. Antibiotika diinjeksikan secara intramuskular (IM) pada anak sapi
kelompok PA setelah muncul gejala klinis, sekali sehari selama tiga hari dengan
dosis 48 mg/kgBB. Anak sapi kelompok MK diberi sediaan mikrokapsul IgG anti
E. coli secara oral sebanyak tiga kali pada hari pertama dan dua kali pada dua hari
berikutnya dengan dosis 1.6 g/ekor/hari. Pengamatan konsistensi sampel feses
dilakukan pada jam ke˗0–12, >12–24, >24–48, >48–72, >72–96, dan 168 setelah
infeksi bakteri E. coli. Pengukuran perubahan bobot badan dilakukan dengan cara
menimbang bobot badan anak sapi yang dilakukan sebelum dan sesudah infeksi
bakteri E. coli. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tiga dari empat ekor anak
sapi kelompok perlakuan PK dan PA masih menunjukkan gejala klinis diare pada
168 jam setelah infeksi bakteri E. coli. Anak sapi kelompok perlakuan MK
menunjukkan persentase recovery sebanyak 100% pada 168 jam setelah infeksi
bakteri E. coli. Rataan perubahan bobot badan kelompok perlakuan MK lebih
baik dibandingkan kelompok perlakuan PK dan PA. Dapat disimpulkan
mikrokapsul IgG anti E. coli lebih baik dibandingkan dengan antibiotik dalam
menangani gejala klinis diare yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Escherichia
coli K-99 pada anak sapi Friesian Holstein.