Nilai Ekonomi Taman Kota di Jakarta
View/ Open
Date
2018Author
Rahmawati, Saqinah Nur
Darusman, Dudung
Hermawan, Rachmad
Avenzora, Ricky
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Jakarta memiliki beragam permasalahan lingkungan, mulai dari
kepadatan penduduk, urban heat island (UHI), semakin bertambahnya kendaraan
bermotor hingga berkurangnya lahan hijau. Permasalahan ini saling kait mengait.
Suhu udara dan kelembaban udara sebagai bagian dari unsur iklim mikro
berpengaruh pada tingkat kenyamanan yang pada akhirnya mempengaruhi
produktivitas seseorang. Ruang terbuka hijau (RTH) kota dapat menghasilkan iklim
mikro menjadi lebih nyaman. Permasalahannya taman kota ini belum
diperhitungkan atau belum disadari betapa besar nilainya bagi penyelesaian
masalah lingkungan di Jakarta karena manfaatnya intangible.
Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi pengunjung dan masyarakat
terhadap manfaat taman kota, menganalisis iklim mikro dan kenyamanan udara
taman kota di Jakarta, dan menduga nilai ekonomi taman kota di Jakarta. Penelitian
ini dilakukan di Hutan Kota Srengseng (Kelurahan Srengseng, Jakarta Barat),
Taman Menteng (Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat), Taman Suropati (Kelurahan
Menteng, Jakarta Pusat), Taman Langsat (Kelurahan Kramat Pela Jakarta Selatan),
dan Taman Ayodia (Kelurahan Kramat Pela, Jakarta Selatan). Data penelitian
dikumpulkan selama bulan November 2016 - Februari 2017. Persepsi dan motivasi
responden disajikan dalam bentuk tabulasi dan dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Iklim mikro dianalisis secara deskriptif dan kenyamanan udara dianalisis
menggunakan rumus Tempereture Humidity Index (THI). Analisis regresi berganda
untuk memperoleh model willingness to pay (WTP) dari metode Contingent
Valuation Method (CVM) dan Hedonic Price Method (HPM).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat dan pengunjung
terhadap manfaat taman kota dinilai positif. Kenyamanan udara dan keberadaan
taman kota dinilai penting bagi masyarakat. Kenyamanan udara taman kota Jakarta
termasuk dalam kategori tidak nyaman dengan nilai THI >28 namun masyarakat
mempersepsikan taman kota nyaman. Selain itu, nilai THI di luar taman kota
nilainya lebih tinggi dibanding di dalam taman kota. Nilai ekonomi taman kota di
Jakarta dengan metode CVM menunjukkan nilai total WTP per tahun dari
pengunjung dan masyarakat periode kunjungan diduga yaitu senilai Rp
29.924.977.728/tahun, dan periode perbulan yaitu Rp 6.276.064.800/ tahun. WTP
pengunjung dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, umur, status pernikahan, jumlah
tanggungan pendidikan, dan pendapatan bagi pengunjung taman kota, dan
tambahan faktor kategori penduduk dan lama domisili bagi WTP masyarakat.
Analisis hedonic price menunjukan adanya pengaruh keberadaan taman kota
terhadap harga properti tempat tinggal dilihat dari nilai jaraknya ke taman kota.
Semakin dekat 1 meter dari taman kota akan meningkatkan harga properti milik
pribadi senilai Rp 41.960/m2 dan sewa properti sebesar Rp 5.412/m2 per bulan.
Collections
- MT - Forestry [1419]