Pertumbuhan Sengon dan Produksi Padi Gogo dengan Taraf Pemupukan P yang Berbeda dalam Sistem Agroforestri.
View/ Open
Date
2018Author
Ningrum, Derie Kusuma Budi
Wijayanto, Nurheni
Wulandari, Arum Sekar
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan sistem agroforestri dapat menambah area lahan untuk tanaman
semusim. Pohon sengon merupakan salah satu pohon yang dapat dimanfaatkan
dalam sistem agroforestri karena memiliki tajuk yang ringan yang berpotensi
dalam pengembangan tanaman pangan dan memiliki nodul akar yang dapat
menyediakan unsur nitrogen. Penggunaan sistem agroforestri dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan produksi padi gogo. Pertumbuhan dan produksi
padi gogo dapat menurun akibat intensitas cahaya yang terbatas di lantai hutan
atau area dibawah tajuk sengon. Intensitas cahaya rendah mengakibatkan
terganggunya laju fotosintesis dan sintesis karbohidrat sehingga gabah hampa
semakin meningkat. Peranan unsur P dalam tanaman padi gogo yaitu dapat
merangsang pertumbuhan akar, mempercepat pembungaan dan meningkat
pengisian gabah.
Tujuan penelitian ini adalah menganlisis respon pertumbuhan dan produksi
padi gogo varietas Sintanur dan Situ Bagendit dengan taraf pemupukan P serta
menganalisis pertumbuhan tinggi, diameter dan panjang akar sengon dengan pola
tanam agroforestri dan monokultur. Penelitian ini menggunakan rancangan acak
lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu pola tanam dan sepuluh ulangan dalam
parameter/peubah sengon dan rancangan petak-petak terbagi (Split-split plot
desain) dengan tiga faktor dan lima ulangan dalam parameter/peubah padi gogo.
Faktor utama terdiri dari pola tanam agroforestri (T1) dan pola tanam monokultur
(T2). Faktor kedua (anak petak) terdapat padi gogo varietas Situ Bagendit (V1)
dan padi gogo varietas Sintanur (V2). Faktor ketiga (Anak-anak petak) terdapat
taraf pemupukan P yaitu P0 = 0 % (0 g/tanaman), P1 = 50 % (3 g/tanaman), P2 =
100 % (6 g/tanaman), P3 = 150 % (9 g/tanaman). Penelitian ini dilakukan di Desa
Bintoro, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Pelaksanaan Penelitian pada
bulan Agustus 2017 sampai Januaeri 2018.
Pola tanam agroforestri dan monokultur dapat berpengaruh nyata terhadap
tinggi sengon, diameter sengon dan panjang akar sengon. Pertumbuhan sengon
pola agroforestri memiliki tinggi sengon, diameter sengon dan panjang akar
sengon lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sengon pola monokultur.
Pola tanam monokultur memiliki intensitas cahaya, suhu dan kelembaban
lebih tinggi dibandingkan Pola tanam agroforestri sehingga dapat meningkatkan
jumlah anakan produktif, bobot gabah total per rumpun, bobot gabah hampa per
rumpun dan produktivitas padi gogo. Varietas Sintanur memiliki pertumbuhan
dan produktivitas lebih tinggi dibandingan Varietas Situ Bagendit. Pemupukan P
100% lebih efektif meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas padi gogo
dibandingkan pemupukan P 0%, P 50% dan P 150%. Padi gogo Sintanur dengan
pola tanam monokultur dan pemupukan P 100% memiliki produktivitas sekitar
6.126 ton/ha lebih rendah dibandingkan hasil penelitian BBPTP (2010) dengan
produktivitas padi gogo Sintanur sekitar 7.0 ton/ha.
Collections
- MT - Forestry [1412]