Potensi Rumput Vetiver (Chrysopongon zizanoides L.) dan Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) sebagai Agen Fitoremediasi Limbah Industri Kayu.
View/ Open
Date
2018Author
Rahmawan, Ahmad Jamhari
Effendi, Hefni
Suprihatin
Metadata
Show full item recordAbstract
Industri kayu menghasilkan sejumlah besar limbah cair yang mengandung berbagai polutan. Fenol merupakan salah satu polutan dalam limbah cair industri kayu yang keberadaan di air dapat menimbulkan bau tidak sedap, bersifat racun dan korosif terhadap kulit (iritasi), menyebabkan gangguan kesehatan manusia dan kematian pada organisme dengan nilai konsentrasi tertentu. Salah satu pendekatan secara biologis yang dapat digunakan adalah fitoremediasi dengan tanaman. Percobaan ini menggunakan Chrysopongon zizanoides L. dan Ipomoea aquatica Forsk sebagai agen fitoremediasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan fitoremediasi untuk mengurangi polutan dalam air limbah industri kayu. Kemampuan tersebut dievaluasi dari peningkatan kualitas air limbah industri kayu dan laju pertumbuhan C. zizanioides (L.) dan I. aquatica Forsk dalam limbah industri kayu. Analisis dilakukan dengan mengukur efisiensi penyisihan pencemar dalam air limbah industri kayu, korelasi antara konsentrasi polutan yang berkurang dalam air limbah dan laju pertumbuhan tanaman. Selanjutnya, model matematika dikembangkan untuk memprediksi potensi C. zizanioides (L.) dan I. aquatica Forsk untuk air limbah industri kayu. Penelitian ini menggunakan faktor tunggal yaitu jenis tanaman dengan 3 taraf (kontrol, vetiver dan kangkung air). Waktu pengamatan dilakukan 5 kali (0, 7, 14, 21, dan 28 hari), dan masing–masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput vetiver dan kangkung memiliki potensi sebagai agen fitoremediasi dalam menurunkan fenol 66.19% dan 41.18%, TSS 58.51% dan 45.38%, COD 70.07% dan 40.37%, TAN 63.70% dan 66.96%, NH3 96.16% dan 88.79%, dan PO43- 53.90% dan 38.38%. Laju pertumbuhan berdasarkan berat basah (RGR) dan panjang akar (DGR) tanaman vetiver lebih baik dibandingkan dengan kangkung. Nilai RGR vetiver dan kangkung adalah 0.011±0.002 g/hari dan 0.007±0.001 g/hari. Nilai DGR vetiver dan kangkung adalah 0.019±0.003 cm/hari dan 0.012±0.006 cm/hari. Parameter kualitas air TSS, COD, NH3, TKN, dan fenol memiliki korelasi positif terhadap pertumbuhan tanaman berdasarkan berat basah dan panjan akar. Model matematika dapat digunakan dalam memprediksi potensi fitoremediasi C. zizanioides (L.) dan I. aquatica Forsk dalam mendegradasi COD, TSS, dan fenol untuk limbah industri kayu.