Pewarisan Karakter Komponen Hasil dan Pemanfaatan Segregan Transgresif untuk Perbaikan Hasil Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens L.)
View/ Open
Date
2018Author
Hakim, Abdul
Syukur, Muhamad
Wahyu EK, Yudiwanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Perakitan varietas suatu tanaman dilakukan melalui serangkaian
kegiatan pemuliaan tanaman mulai dari koleksi plasma nutfah, karakterisasi,
peningkatan keragaman, seleksi, pengujian dan pelepasan varietas. Proses
perakitan varietas tanaman dalam memperoleh kandidat calon varietas
memerlukan waktu yang cukup lama sehingga diperlukan metode baru yang
lebih cepat dan akurat untuk menghasilkan kandidat varietas. Salah satu
metode yang bisa digunakan untuk memperoleh kandidat varietas yaitu
dengan metode Segregasi Transgresif.
Rangkaian penelitian ini terdiri atas 4 percobaan, yaitu (1) Karakterisasi
genotipe cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.), 2) Studi pewarisan
karakter komponen hasil cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) (3)
Seleksi genotipe cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) segregan
transgresif putatif pada generasi F2 dan (4) Verifikasi dan evaluasi segregan
transgresif pada populasi terseleksi cabai rawit merah (Capsicum frutescens
L.).
Percobaan satu bertujuan memperoleh informasi ketidakmiripan
karakter kuantitatif dan kualitatif cabai rawit merah. Percobaan dua bertujuan
memperoleh informasi tentang pewarisan karakter komponen hasil pada cabai
rawit merah. Percobaan tiga bertujuan memperoleh tanaman yang diduga
sebagai segregan trangresif pada karakter komponen hasil. Percobaan empat
bertujuan memperoleh kandidat genotipe segregan transgresif pada populasi
terseleksi.
Hasil percobaan satu menunjukkan analisis gerombol menggunakan 28
karakter kualitatif dan 19 karakter kuantitatif terdapat 4 kelompok pada
koefisien ketidakmiripan 30%. Kelompok satu terdapat 6 genotipe yaitu IPB
C190, IPB C285, IPB C342, IPB C295, IPB C349 dan IPB C321. Kelompok
dua terdiri dari 3 genotipe IPB C289, IPB C290 dan IPB C348. Kelompok
tiga terdiri dari 4 genotipe yaitu IPB C331, IPB C332, IPB C335 dan IPB
C337. Kelompok empat terdiri dari 7 genotipe yaitu IPB C334, IPB C344,
IPB C339, IPB C341, IPB C343, IPB C345 dan IPB C350. Analisis Heatmap
digunakan untuk melihat karakter kualitatif dan kuantitatif yang signifikan
berbeda setiap genotipe. Karakter yang memiliki nilai heritabilitas arti luas
kategori tinggi adalah lebar tajuk, panjang buah, bobot per buah, diameter
buah, tebal daging buah dan umur berbunga.
Hasil percobaan dua menunjukkan nilai heritabilitas arti sempit pada
populasi IPB C285 x IPB C290 termasuk kategori tinggi untuk karakter
jumlah buah per tanaman dan tebal daging buah sedangkan pada populasi IPB
C321 x IPB C290 adalah karakter panjang buah. Model genetik populasi IPB
C321 x IPB C290 yang mengikuti model aditif dominan adalah karakter
panjang buah dan panjang tangkai buah. Model genetik yang sesuai untuk
karakter umur berbunga, umur panen, tebal daging buah, diameter buah dan
bobot buah per tanaman adalah model aditif dominan dengan pengaruh
interaksi aditif x aditif dan interaksi dominan x dominan dengan lima
komponen, yaitu m [d] [h] [i] [l], model genetik untuk karakter jumlah buah
per tanaman dan bobot per buah adalah model aditif dominan dengan
pengaruh interaksi aditif x aditif dan interaksi aditif x dominan dengan lima
komponen, yaitu m [d] [h] [i] [j]. Model genetik pada populasi IPB C285 x
IPB C290 yang mengikuti model aditif dominan adalah karakter bobot per
buah, panjang buah, diameter buah, panjang tangkai buah dan jumlah buah
per tanaman. Model genetik yang sesuai untuk karakter umur berbunga dan
umur panen adalah model aditif dominan dengan pengaruh interaksi aditif x
aditif dan interaksi dominan x dominan dengan lima komponen, yaitu m [d]
[h] [i] [l], model genetik yang sesuai untuk karakter bobot buah per tanaman
adalah model aditif dominan dengan pengaruh interaksi aditif x aditif dan
interaksi aditif x dominan dengan lima komponen, yaitu m [d] [h] [i] [j ],
model yang sesuai untuk karakter tebal daging buah adalah model aditif
dominan dengan pengaruh interaksi aditif x dominan dan interaksi dominan
x dominan dengan lima komponen, yaitu m [d] [h] [j] [l].
Hasil percobaan tiga menunjukkan jumlah tanaman terseleksi yang
diduga sebagai segregan transgresif berdasarkan karakter bobot buah per
tanaman. Jumlah invididu tanaman terseleksi yang diduga sebagai segregan
transgresif pada populasi F2-285290 sebanyak sebelas (11) galur yaitu
tanaman nomor 6, 12, 13 37, 183, 197, 205, 207, 248, 257 dan 298 sedangkan
jumlah tanaman yang terseleksi pada populasi F2-321290 sebanyak dua belas
(12) galur yaitu tanaman nomor 33, 38, 43, 90, 97, 119, 222, 250, 252, 273,
293 dan 300.
Hasil percobaan empat menunjukkan bahwa genotipe segregan
transgresif pada populasi F3-285290 terdapat pada karakter panjang buah,
tebal daging buah dan panjang tangkai buah. Genotipe yang terverifikasi
segregan transgresif untuk karakter panjang buah terdapat tiga genotipe yaitu
F3-285290-205, F3-285290-248, dan F3-285290-257. Genotipe segregan
transgresif pada populasi F3-321290 terdapat pada karakter tebal daging buah,
panjang tangkai buah dan bobot buah per tanaman. Genotipe yang
terverifikasi segregan transgresif pada karakter bobot buah per tanaman
sebanyak 2 genotipe yaitu F3-321290-33 dan F3-321290-293.
Collections
- MT - Agriculture [3772]