Pertumbuhan dan Potensi Antibakteri Melastoma malabathricum Akibat Cekaman Kekeringan
Abstract
Tanaman harendong (Melastoma malabathricum) merespon dan
beradaptasi pada cekaman kekeringan dengan metabolit sekunder seperti flavonoid,
saponin, dan tanin. Tanaman ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat
berbagai penyakit infeksi. Esherichia coli merupakan salah satu penyebab infeksi
saluran kemih (Urinary Tract Infections). Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari fisiologi dan pertumbuhan tanaman M. malabathricum, serta menguji
efek antibakteri dari ekstrak daunnya terhadap E.coli pada kondisi cekaman
kekeringan. Daun tanaman M. malabathricum mendapat sembilan perlakuan
cekaman kekeringan selama 60 hari dengan dua faktor, yaitu intensitas penyiraman
dan volume air sesuai kapasitas lapang. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun M.
malabathricum dengan pelarut metanol menggunakan metode Kirby-Bauer dengan
modifikasi media. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tanaman M.
malabathricum memiliki nilai terendah pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah
anakan, diameter batang, panjang akar, bobot basah akar mati, bobot kering akar
mati, bobot kering tajuk, dan klorofil total daun saat tanaman diberi cekaman
kekeringan penyiraman setiap 7 hari dan volume air sesuai kapasitas lapang 30%.
Uji antibakteri dari ekstrak daun M. malabathricum dengan perlakuan cekaman
kekeringan penyiraman setiap 3 hari dan volume air sesuai kapasitas lapang 30%
dengan konsentrasi 1 mg/mL dan 5 mg/mL memiliki aktivitas antibakteri tertinggi
dan diperoleh diameter daya hambat sebesar 14.50 mm dan 15.67 mm.
Collections
- UT - Biology [2148]