Pengaruh Pemotongan Alang–alang pada Pematang Sawah Terhadap Pertumbuhan Ganjur Alang–alang
Abstract
Alang–alang (Imperata cylindrica) adalah spesies gulma invasif yang dapat
tumbuh tidak terkendali dan membahayakan tanaman lainnya. Metode
pengendalian alang–alang yang umum dilakukan adalah pembakaran, pemotongan
dan penyemprotan herbisida. Terdapat serangga yang menyebabkan ganjur alang–
alang yang ditemukan di Pulau Jawa, yaitu Orseolia javanica Kieffer & Van
Leeuwen-Reijnvaan (Diptera: Cecidomyiidae) atau dikenal nyamuk ganjur alang–
alang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek pemotongan alang–alang
pada pematang sawah terhadap pertumbuhan ganjur alang–alang. Penelitian ini
dilaksanakan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Terdapat beberapa metode yang
dilakukan dalam penelitian ini diantaranya penyiapan titik pengamatan sampel,
pengamatan pertumbuhan ganjur alang–alang, dan pengamatan lama waktu keluar
nyamuk ganjur alang–alang. Pertumbuhan morfologi gejala ganjur alang–alang di
permukaan tanah diawali dari munculnya tunas kecil berbentuk kerucut, yang
kemudian akan terus bertumbuh tinggi. Tinggi ganjur alang–alang pada pematang
yang alang–alangnya tidak diberi perlakuan potong memiliki perbedaan tinggi yang
signifikan dibandingkan pematang yang alang–alangnya dipotong, sedangkan
diameter ganjur alang–alang tidak berbeda nyata. Perbedaan tinggi ganjur alang–
alang diduga terjadi karena pengaruh cahaya matahari. Lama waktu nyamuk ganjur
alang–alang keluar pada pematang yang alang–alangnya diberi perlakuan potong
lebih cepat dibandingkan pematang yang alang–alangnya tidak diberi perlakuan
potong. Hal ini diduga terjadi karena pengaruh cahaya matahari dan suhu yang lebih
tinggi. Hasil dari penilitian ini menunjukan bahwa perlakuan pemotongan alang–
alang dapat mempersingkat siklus hidup nyamuk ganjur alang–alang yang dapat
meningkatkan keefektifan pengendalian biologis.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]