Potensi Cendawan yang Berasosiasi dengan Serangga Mati sebagai Anti Cendawan dan Antioksidan
View/ Open
Date
2018Author
Aulia, Saefa Nur
Listiyowati, Sri
Batubara, Irmanida
Metadata
Show full item recordAbstract
Berbagai jenis cendawan telah banyak dimanfaatkan sebagai sumber anti cendawan dan antioksidan. Namun cendawan yang berasosiasi dengan serangga mati asal Indonesia belum banyak diteliti kemampuannya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan cendawan yang berasosiasi dengan serangga mati yang merupakan koleksi Divisi Mikologi, Biologi FMIPA IPB sebagai anti cendawan dan antioksidan. Sampel cendawan yang digunakan terdiri atas Aspergillus sclerotiorum TNGC1, Beauveria KRC2.6GL1, Fusarium proliferatum TNGC6, dan Trichoderma atroviridae KRC1.4GL1. Uji anti cendawan terhadap Fusarium oxysporum dilakukan menggunakan metode uji ganda. Hasil ekstraksi cendawan menggunakan metanol diukur kandungan total fenol dan aktivitas antioksidannya melalui uji penghambatan radikal 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Nilai total fenol ditunjukkan sebagai nilai yang ekuivalen dengan jumlah asam galat (mg GAE/gram ekstrak sampel), sedangkan aktivitas antioksidannya dinyatakan sebagai kemampuannya untuk menghambat 50% (IC50) radikal bebas DPPH. Beauveria KRC2.6GL1 memiliki daya hambat paling tinggi terhadap F. oxysporum (67%), sebaliknya daya hambat paling rendah ditunjukkan oleh T. atroviridae KRC1.4GL1 (4%). Kandungan fenol paling tinggi dimiliki oleh A. sclerotiorum TNGC1, yaitu 11.03 mg GAE/gram ekstrak, dan kandungan fenol palng rendah pada F. proliferatum TNGC6 (4.97 mg GAE/gram ekstrak). IC50 terhadap radikal bebas DPPH paling tinggi diperoleh pada A. sclerotiorum TNGC1, yaitu 848.82 μg/mL dan paling rendah 4885.60 μg/mL yang dimiliki oleh Beauveria KRC2.6GL1.
Collections
- UT - Biology [1944]