Model Pendugaan Daerah Penangkapan Yellowfin Tuna di Perairan Samudera Hindia Bagian Timur.
View/ Open
Date
2018Author
Pratama, Danar Jovian
Gaol, Jonson L.
Arhatin, Risti Endriani
Metadata
Show full item recordAbstract
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya perikanan dapat dilakukan dengan pengembangan model daerah potensial penangkapan ikan berdasarkan data parameter oseanografi seperti konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut (SPL). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis daerah potensial penangkapan ikan Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) di Perairan Samudera Hindia Bagian Timur dengan menggunakan Generalized Additive Model (GAM). Data yang digunakan adalah data konsentrasi klorofil-a, SPL, dan hasil tangkapan yellowfin tuna September 2013–Juni 2017. Analisis prediksi daerah penangkapan ikan dilakukan dengan pemodelan GAM. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi klorofil-a rata-rata pada bulan September 2013-Juni 2017 di Perairan Selatan Jawa memiliki kisaran 0,15 mg/m3 sampai 0,38 mg/m3. Konsentrasi terendah terjadi pada Februari 2014, sedangkan konsentrasi tertinggi terjadi pada September 2015. Sementara itu SPL rata-rata pada bulan September 2013-Juni 2017 di Perairan Selatan Jawa memiliki kisaran 27,47 oC sampai 30,65 oC. SPL terendah terjadi pada September 2015, sedangkan SPL tertinggi terjadi pada Maret 2016. Hasil dari pemodelan GAM menunjukkan tuna sirip kuning banyak terdapat pada kisaran konsentrasi 0,1–0,2 mg/m3 dan SPL pada kisaran 28,3–28,5 oC. GAM yang terbaik untuk memprediksi daerah penangkapan ikan adalah yang menggunakan kombinasi parameter konsentrasi klorofil-a, SPL, dan hook rate dengan nilai Akaike’s Information Criteria (AIC) sebesar –495,9 serta nilai Deviance Explained (DE) sebesar 62,1%.