Penentuan Biaya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan Analisis Finansial di KPH Bogor
View/ Open
Date
2018Author
Lestari, Ika
Yovi, Efi Yuliati
Kuncahyo, Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Pekerjaan bidang kehutanan merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki
risiko tinggi untuk terjadinya kecelakaan dan penyakit kerja. Oleh sebab itu
pekerja membutuhkan perlindungan K3 di tempat kerja. Perum Perhutani sebagai
salah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam mengelola hutan di Pulau
Jawa, memiliki SMK3 yang diselenggarakan oleh Panitia Pembina Kecelakaan
Kerja (P2K3). Namun sayangnya, penerapan SMK3 di salah satu unit manajemen
Perhutani yakni KPH Bogor belum terlaksana dengan optimal. Sistem
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif. Penerapan SMK3 di Indonesia mengacu pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia (PP RI) Nomor 50 tahun 2012.
Wujud komitmen dalam penerapan SMK3 di perusahaan dapat dilihat dari
terlaksananya program-program K3 di perusahaan yang membutuhkan sumber
dana dalam penerapan SMK3. Untuk mengetahui besar biaya yang dibutuhkan
dalam menerapkan SMK3 berdasarkan PP RI Nomor 50 tahun 2012 dilakukan
penelitian di KPH Bogor, yang merupakan salah satu unit manajemen dari Perum
Perhutani Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten. Metode yang digunakan
adalah melakukan analisis finansial pada salah satu kelas perusahaan yakni hasil
hutan kayu Acacia mangium. Serta dilakukan juga penyusunan dan penghitungan
biaya penerapan SMK3 di KPH Bogor dengan menggunakan 64, 122 dan 166
kriteria yang mengacu pada PP RI Nomor 50 tahun 2012. Komponen biaya
tersebut dimasukkan pada perhitungan analisis finansial. Tujuannya adalah
mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan dana untuk penerapan
SMK3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha hasil hutan kayu Acacia
mangium di KPH Bogor merupakan usaha yang layak untuk dijalankan dan
memberi keuntungan dan manfaat bagi perusahaan. Nilai NPV Rp. 377 690 545,
BCR 3.96 dan IRR 25.02%. Setelah menambahkan komponen biaya penerapan
SMK3 pada perhitungan analisis finansial, hasil menunjukkan bahwa KPH Bogor
juga mampu mengalokasikan dana untuk penerapan SMK3. Penerapan SMK3
terbaik untuk KPH Bogor adalah tingkat lanjutan sebanyak 166 kriteria dengan
biaya Rp. 454 254 400. Nilai NPV Rp. 376 393 262 BCR 3.92 dan IRR 24.75%.
Collections
- MT - Forestry [1373]