Analisis Kelayakan Ekonomi Usaha Tani Jambu Kristal (Studi Kasus: Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor).
View/ Open
Date
2018Author
Fadhan, Raudhah Inti
Sari, Dina Lianita
Raswatie, Fitria Dewi
Metadata
Show full item recordAbstract
Petani di Desa Bantarsari mulai melakukan budidaya jambu kristal pada
tahun 2010 karena harga buah yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas
jambu biji yang lain. Proses pelaksanaan budidaya tersebut mendapatkan hambatan
dengan ketersediaan modal yang dimiliki petani, hasil produksi yang berubah-ubah
dan kegagalan di awal pemasaran. Hal tersebut perlu diperhatikan untuk
pengelolaan kegiatan usaha tani. Pengembangan agrowisata di kawasan kebun
jambu kristal merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan jambu kristal
kepada masyarakat luas, agrowisata tersebut berkaitan erat dengan budidaya jambu
kristal. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Menganalisis kelayakan ekonomi usaha
tani jambu kristal. 2) Menganalisis strategi pengembangan usahatani untuk
pemgembangan agrowisata jambu kristal. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis aspek-aspek persiapan usaha tani, analisis biaya
manfaat (kriteria investasi NPV, Net B/C, IRR, Payback Period (PP) dan analisis
sensitivitas) dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan usaha tani
jambu kristal di Desa Bantarsari layak untuk dilakukan berdasarkan aspek-aspek
persiapan usahatani dan kriteria investasi (NPV 165.665.593,00>0, Net B/C
4,29>1, IRR 18%>5,5%, PP 5 tahun 9 bulan<10 tahun). Usaha tani jambu kristal
di Desa Bantarsari sensitif terhadap perubahan harga. Strategi usaha tani jambu
kristal yaitu : usaha tani jambu kristal Desa Bantarsari memiliki potensi
pengembangan agrowisata. hal tersebut perlu didukung oleh berbagai pihak baik
dari petani, masyarakat maupun pihak desa. Perlu adanya pembentukan
kelembagaan yang khusus mengelola agrowisata, begitu pula dengan arahan
perencanaan agrowisata yang baik oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait.
Ketersediaan jambu kristal juga perlu diperhatikan, karena selama ini hasil
produksi masih berubah-ubah sesuai musim. Pertukaran informasi juga perlu
dilakukan petani untuk menghadapi serangan hama dan penyakit. Hasil usaha tani
yang baik akan mempengaruhi kegiatan agrowisata, begitu pula agrowisata yang
baik akan berdampak baik pada usaha tani jambu kristal.