Estimasi Nilai Ekonomi Air bagi Rumah Tangga di Katulampa Kota Bogor.
Abstract
Kelurahan Katulampa memiliki potensi sumber daya air yang baik. Namun,
pemanfaatan air bersih kurang dimanfaatkan secara maksimal. Pertambahan
penduduk yang cepat dan pembangunan yang semakin meningkat banyak
membawa dampak terhadap sumber daya air, baik kuantitas maupun kualitasnya.
Hal ini menyebabkan perlu adanya sistem pengelolaan yang baik dan berkelanjutan
untuk sumber daya air agar semakin baik dari segi kualitas maupun kuantitas tanpa
adanya dampak bagi lingkungan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: mengkaji
karakteristik sumber daya air di Kelurahan Katulampa, mengidentifikasi pola
pemanfaatan air bersih, mengestimasi besarnya pengeluaran masyarakat untuk
konsumsi air bersih, mengestimasi besarnya nilai Willingness to Pay (WTP)
masyarakat terhadap air bersih, mengidentifikasi hubungan antara faktor-faktor
yang mempengaruhi Willingness to Pay, dan menganalisis persepsi masyarakat
terhadap air rembesan yang mengalir di Perumahan Griya Katulampa. Penelitian ini
menggunakan metode analisis pengeluaran, metode Contingent Valuation Method
(CVM), dan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menyatakan bahwa Kelurahan
Katulampa memiliki berbagai sumber air bersih, seperti PDAM, sumur, sungai,
mata air, dan air rembesan, serta pembelian air mineral yaitu AMDK dan air isi
ulang (refill) untuk menunjang kebutuhan sehari-hari. Proporsi alokasi terbesar
konsumsi air terhadap penghasilan pada rumah tangga responden Perumahan Griya
Katulampa adalah sebesar 1,60%, sedangkan diluar Perumahan Griya Katulampa
sebesar 1%. Dugaan nilai rataan WTP terhadap air bersih sebesar Rp 4.414 per
meter kubik. Adanya hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi
Willingness To Pay masyarakat yaitu jarak PDAM, jumlah penghasilan, dan jarak
sumber air lainnya berupa mata air, air rembesan, dan sungai. Pengelolaan air
rembesan dilakukan atas dasar swadaya masyarakat dan masyarakat berharap air
rembesan tersebut dikelola lebih baik.