Analisis Willingness to Pay dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dalam Mengkonsumsi Air Minum di Kampus.
Abstract
Air minum dalam kemasan sangat mudah didapatkan, hal ini menyebabkan
mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) lebih sering mengonsumsi air minum
dalam kemasan dibandingkan membawa tumbler. Air minum dalam kemasan botol
plastik adalah salah satu yang paling sering dikonsumsi oleh banyak orang karena
alasan kepraktisan dan kebersihannya, khususnya bagi para mahasiswa/pelajar.
Masih sedikit mahasiswa yang membawa tumbler, padahal plastik termasuk salah
satu bahan yang tidak ramah lingkungan karena susah terurai. Penggunaan plastik
yang berlebihan sangatlah tidak baik bagi lingkungan. Pengeluaran yang dilakukan
oleh mahasiswa untuk membeli air minum dalam kemasan tidaklah sedikit, jika
mahasiswa lebih sering membawa tumbler daripada membeli AMDK uang yang
dikeluarkan dapat dialokasikan untuk hal lainnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1) Mengestimasi alokasi pengeluaran mahasiswa IPB dalam mengonsumsi air
minum dalam kemasan, 2) Mengestimasi nilai kesediaan membayar mahasiswa IPB
terhadap air minum dalam kemasan, 3) Mengidentifikasikan faktor-faktor yang
mempengaruhi mahasiswa IPB dalam membawa tumbler, 4) Menganalisis
perspektif mahasiswa IPB terhadap air minum dalam kemasan merek Bening.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, metode
regresi logistik, dan Contingent Valuation Methods (CVM). Hasil penelitian
menunjukkan alokasi pengeluaran mahasiswa untuk mengonsumsi air minum
dalam kemasan sebesar 10,86% dari total pengeluaran per bulan. Regresi logistik
digunakan untuk menganalisis faktor yang memengaruhi perilaku mahasiswa
dalam mengonsumsi air minum dalam kemasan, didapatkan bahwa tingkat
pendapatan, dan air minum yang layak di tempat tinggal adalah faktor yang
berpengaruh signifikan. Estimasi besaran nilai Willingness To Pay mahasiswa
terhadap rokok menggunakan Contingent Valuation Method diperoleh hasil sebesar
Rp8.240. Mayoritas mahasiswa IPB masih banyak yang belum mengetahui tentang
keberadaan AMDK merek Bening yang diproduksi oleh Departemen Teknologi
Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.