Analisis Data Luasan Area Terbakar dan Curah Hujan dengan Pendekatan Numerik Menggunakan Combined Empirical Orthogonal Functions.
View/ Open
Date
2018Author
Agustina, Ayu
Nurdiati, Sri
Sopaheluwakan, Ardhasena
Metadata
Show full item recordAbstract
Curah hujan dan anomalinya menjadi indikator utama pemicu kebakaran
hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
variabilitas bersama antara data luasan area terbakar Global Fire Emissions
Database Version 4 (GFED4) dan curah hujan Tropical Rainfall Measuring
Missions Version 7 (TRMM 3B43) terhadap fenomena karhutla menggunakan
analisis combined empirical orthogonal functions. Teknik ini mampu mereduksi
matriks data berukuran besar sehingga diperoleh variabel baru yang berdimensi
lebih kecil dengan tetap mempertahankan variabilitas data asli. Pendekatan
singular value decomposition dan eigen value problem menunjukkan kemiripan
pola spasial dan temporal yang dihasilkan. Kalimantan, Sumatera, dan Papua
terekam sebagai daerah endemik karhutla pada tahun 1998, 2002, 2006, 2009, dan
2015. Tahun 2004 dan 2014 juga tercatat sebagai tahun karhutla yang parah,
namun relatif tidak separah tahun-tahun yang disebutkan sebelumnya. Pola
temporal menunjukkan bahwa karakteristik karhutla di Indonesia dominan terjadi
pada bulan-bulan akhir di setiap tahunnya, yaitu Juni hingga Oktober. Pola spasial
menunjukkan bahwa luasan area terbakar yang tinggi berasosiasi dengan
rendahnya volume curah hujan di suatu wilayah pada waktu yang sama.
Collections
- UT - Mathematics [1432]