Struktur Tegakan Tinggal pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Studi Kasus di PT Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah).
Abstract
Pemanfaatan hasil hutan kayu dapat mempengaruhi komposisi dan struktur
tegakan hutan. Struktur tegakan menunjukan kondisi suatu hutan berdasarkan
kerapatan tegakan. Keadaan struktur tegakan tinggal dipengaruhi oleh sistem
silvikultur yang digunakan, dimana permudaan dan limit diameter penebangan setiap
sistem silvikultur berbeda-beda. Struktur tegakan dapat digunakan untuk menduga
kerapatan tegakan dengan menggunakan model struktur tegakan, yaitu model sebaran
lognormal, gamma, Weibull, dan eksponensial negatif. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui perkembangan struktur tegakan setelah penebangan pada jalur antara
sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ) di hutan alam PT Sarmiento
Parakantja Timber, Kalimantan Tengah. Pengambilan data dilakukan pada petak
bekas penebangan 12, 9, 6, 5, dan 3 tahun dengan ukuran petak 100 m x 100 m
pada kondisi lereng berbukit dan datar. Data yang dikumpulan ialah data
pengukuran diameter pohon dengan diameter ≥10 cm. Hasil penelitian
menunjukan bahwa model sebaran eksponensial negatif merupakan model yang
konsisten untuk menggambarkan struktur tegakan tinggal di areal PT Sarmiento
Parakantja Timber dengan sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur. Model
struktur tegakan dapat digunakan untuk menduga kerapatan tegakan, luas bidang
dasar tegakan, dan volume tegakan. Kerapatan tegakan didominasi oleh jenis nondipterocarpaceae
dan cenderung meningkat seiring bertambahnya tahun setelah
penebangan.
Collections
- UT - Forest Management [2836]