Pemberdayaan Komunikasi Pemuka Pendapat Dalam Penanganan Bencana Gempa Bumi Di Yogyakarta (Kasus Kabupaten Bantul)
Communication empowerment for opinion leaders in the post-disaster handling of earthquake in Yogyakarta (case in Bantul)
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kerawanan gempa tinggi. Gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 di Yogyakarta dan Jawa Tengah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Pemerintah melalui BAPPENAS menetapkan kebijakan penanganan bencana yang didasarkan pada tiga program utama, yaitu (1) tanggap darurat, (2) rehabilitasi, dan (3) rekonstruksi. Bertolak dari hal tersebut dan pengalaman penanganan bencana sebelumnya, maka untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam penanganan bencana diperlukan pemberdayaan komunikasi yang terarah, kontinu dan terencana antara pelaksana penanganan bencana dengan pemuka pendapat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik personal pemuka pendapat, perilaku komunikasi pemuka pendapat dan keragaan kelompok masyarakat, serta pengaruhnya terhadap pemberdayaan komunikasi pemuka pendapat dalam penanganan bencana gempa bumi di Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilihan disebabkan daerah tersebut mengalami kerusakan paling parah dibandingkan kabupaten lainnya. Desain penelitian berupa metode survei dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer. Pengambilan contoh dilakukan dengan teknik non-probability sampling yang menggunakan cara purposif. Jumlah contoh dalam penelitian ini sebanyak 91 orang pemuka pendapat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13.0 for Windows, yaitu statistik deskriptif, Khi-kuadrat (χ2) dan analisis regresi linear berganda. Analisis Khi-kuadrat (χ2) digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi (fo) dengan frekuensi yang diharapkan (fe) dari contoh apakah terdapat hubungan atau perbedaan nyata atau tidak. Sedangkan analisis regresi linear berganda untuk menganalisis pengaruh dua peubah bebas atau lebih terhadap peubah tidak bebas untuk membuktikan ada tidaknya suatu hubungan kausal. This research aiming to know communication empowennent for opinion leaders in the post-disaster handling of the Yogyakarta earthquake, especially in Bantul Regency. The analysis was held to find out the opinion leader's personal characteristics, opinion leader's communication behavior, community group, opinion leader's communication empowerment in the post-disaster handling and also the influence of the opinion leader's personal characteristics, opinion leader's communication behavior, community group, for opinion leader's communication empowerment in the post-disaster handling of the Yogyakarta earthquake. This research was designed as survey methods, using simple random sampling methods for 91 respondents. The analysis was done by descriptive frequency, Chi-Square and multiple regression. The result shown that opinion leader's occupation
Collections
- MT - Human Ecology [2236]