Pendugaan Daerah Penangkapan Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Jawa-Bali
Abstract
Permintaan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahun. Untuk mengoptimalkan hasil tangkapan nelayan perlu dikembangkan peta daerah penangkapan ikan tuna sirip kuning di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan daerah yang potensial untuk menangkap ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) di perairan Selatan Jawa-Bali menggunakan metode Maximum Entropy (Maxent). Metode Maxent adalah memperkirakan ditribusi peluang entropy secara maksimum, dengan memperkirakan data yang paling banyak menyebar, saling berdekatan atau seragam. Data tangkapan ikan yang didapatkan dari logbook pelabuhan Cilacap dihitung laju tangkapnya (hook rate). Hasil prediksi daerah penangkapan ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) memiliki beberapa perbedaan saat musim barat dan musim timur berdasarkan nilai SPL dan konsentrasi klorofil-a. Nilai laju pancing tertinggi adalah 0.53, terdapat pada bulan Juni 2016 dengan nilai SPL 28.57℃ dan konsentrasi klorofil-a 0.23 mg/m3. Nilai laju pancing terendah terdapat pada bulan Februari 2016 yaitu 0.17 pancing dengan nilai SPL 30.96℃ dan nilai konsentrasi klorofil-a sebesar 0.19 mg/m3. Peta prediksi daerah penangkapan ikan tuna sirip kuning di Selatan Jawa menyatakan bahwa potensi ikan tuna sirip kuning lebih optimal saat musim timur terutama wilayah Selatan Jawa bagian tengah dan bagian timur.