Pengaruh Aktivitas Fisik dan Manajemen Tidur terhadap IMT dan Lemak Tubuh Anak Overweight di Kota Makassar
Abstract
Berdasarkan data World Health Organization (2016) sekitar 124 juta anak
mengalami obesitas di dunia. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi
obesitas di Indonesia meningkat pada anak sekolah sebesar 18.8% lebih tinggi
dibandingkan dengan anak balita, remaja, dan dewasa. Overweight terbukti
menjadi prediktor obesitas dan faktor risiko metabolik di masa dewasa, berisiko
berbagai macam penyakit kronis dan menganggu perkembangan psikologi anak.
Berbagai studi telah membuktikan faktor kurang aktivitas fisik, diet yang tidak
sehat, dan kualitas tidur yang buruk berkontribusi dalam risiko obesitas. Beberapa
intervensi aktivitas fisik moderate to vigorous-intensity berbasis sekolah
menunjukkan hasil yang signifikan pada penurunan indeks massa tubuh dan
lemak tubuh anak overweight. Studi meta analisis terbaru menunjukkan bahwa
durasi tidur anak < 7 jam per hari memiliki dua kali risiko mengalami overweight
dan masalah kesehatan. Namun pencegahan dan penanggulangan anak overweight
belum didapati yang menggabungkan aktivitas fisik dengan manajemen tidur.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intervensi aktivitas
fisik dan manajemen tidur terhadap IMT/U dan lemak tubuh anak overweight.
Desain yang digunakan quasi-experimental. Tempat penelitian SDN Kompleks
IKIP dan SDN Kompleks IKIP 1 Makassar. Pemilihan sekolah dilakukan secara
purposive. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari hingga Mei 2018.
Populasi penelitian berjumlah 186 siswa kelas 5A dan 5B, pada tahap skrining
64 subjek mengalami overweight, 42 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan
ekslusi. Intervensi diberikan selama 3 bulan, setiap kelompok terdiri dari 14
subjek, kelompok yang mendapatkan perlakuan manajemen tidur berupa (Sleep
hygiene dan dzikir menjelang tidur) disebut (MT), kombinasi aktivitas fisik
berupa (Endurance dan strength) dengan manajemen tidur (KA), dan sebagai
kontrol (CT). Analisis perbedaan data pada tiga kelompok menggunakan uji
kruskal-wallis, perbedaan data pada tiga kali pengukuran menggunakan uji
friedman + post hoc wilcoxon
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik subjek dan orang tua
tidak berbeda secara signifikan. Secara keseluruhan, setelah dilakukan intervensi
terjadi peningkatan secara signifikan pada durasi tidur >7 jam per hari, kualitas
tidur, dan tingkat kecukupan protein, tetapi tingkat kecukupan lemak dan
karbohidrat menurun secara signifikan pada kelompok MT dan KA. Intervensi
manajemen tidur tidak berpengaruh signifikan terhadap IMT/U dan lemak tubuh.
Namun kecenderungan penurunan IMT/U sebesar +0.18 SD dan lemak tubuh
+0.12 kg. Intervensi kombinsi aktivitas fisik dengan manajemen tidur
berpengaruh signifikan terhadap penurunan IMT/U +0.27 SD dan lemak tubuh
+0.56 kg. Studi lebih lanjut, disarankan dengan intervensi aktivitas fisik dan
manajemen tidur lebih lama dan berkelanjutan.
Collections
- MT - Human Ecology [2241]