Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Alternatif Kebijakan Pengurangan Dampak Banjir (Studi Kasus: Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur).
Abstract
Luapan Kali Sunter akibat banjir kiriman di daerah hulu seperti Puncak,
Bogor dan Cianjur menyebabkan banjir di Kelurahan Cipinang Melayu. Pada tahun
2017 banjir besar terjadi pada bulan Februari dan Maret karena jebolnya Kali
Sunter. Banjir yang terjadi di Kelurahan Cipinang Melayu menimbulkan kerugian
sosial, ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat sekitar. Pemerintah setempat
sudah melakukan upaya mitigasi dalam menanggulangi banjir namun kegiatan
tersebut belum memberikan dampak positif karena banjir masih sering terjadi.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai upaya
mitigasi yang sudah dilakukan pemerintah, mengestimasi kerugian ekonomi
masyarakat akibat banjir dan merumuskan kebijakan untuk mengurangi dampak
banjir di Kelurahan Cipinang Melayu. Metode penelitian yang digunakan adalah
analisis deskriptif, pendekatan harga pasar sebenarnya, opportunity cost, biaya
kesehatan dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS). Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat sudah merasakan
upaya mitigasi dan memilih tidak pindah karena lokasi pemukiman yang strategis.
Berdasarkan penilaian ekonomi menunjukkan total nilai kerugian ekonomi
masyarakat akibat banjir tahun 2017 pada bulan Februari sebesar Rp 1.586.418.262
yang terdiri dari kerugian langsung sebesar Rp 1.319.569.752 dan kerugian tidak
langsung sebesar Rp 266.848.410. Hasil analisis TOPSIS menyimpulkan prioritas
utama untuk mengurangi dampak banjir adalah program normalisasi Kali Sunter
dilanjutkan kemudian prioritas kedua adalah perbaikan saluran yang ada di
Kelurahan Cipinang Melayu.