Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Masyarakat akibat Pencemaran Limbah Cair Kain Tenun (Studi Kasus: Kelurahan Tenun, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda).
Abstract
Kegiatan industri merupakan kegiatan yang mengolah input menjadi
output. Salah satu industri yang berpotensi sebagai penyebab pencemaran adalah
industri tekstil. Samarinda terkenal akan produk tekstilnya yaitu kain tenun yang
diproduksi di Kelurahan Tenun. Kepadatan penduduk yang cukup tinggi ditambah
dengan limbah cair kain tenun yang tidak dikelola dengan baik menimbulkan
eksternalitas negatif bagi masyarakat di Kelurahan Tenun. Tujuan dari penelitian
ini adalah: 1) Mengidentifikasi eksternalitas negatif dari pencemaran akibat
limbah cair kain tenun, 2) Mengestimasi nilai kerugian ekonomi masyarakat
akibat pencemaran limbah cair kain tenun, 3) Menganalisis prioritas bentuk
kebijakan menurut persepsi stakeholder terkait, 4) Mengestimasi nilai rata-rata
yang bersedia dibayar oleh masyarakat non-penenun untuk keberlanjutan IPAL.
Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, replacement cost, cost of
illness, Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), dan Contingent Valuation
Method (CVM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa eksternalitas negatif
yang terjadi berupa penurunan kualitas lingkungan, pengaruh terhadap kesehatan,
kenyamanan terganggu, dan perubahan pada kualitas air. Total nilai kerugian
ekonomi masyarakat sebesar Rp 4 016 452 000 yang didapatkan dari penjumlahan
replacement cost sebesar Rp 3 620 760 000 dan cost of illness sebesar Rp 395
692 000. Prioritas alternatif kebijakan menurut seluruh stakeholder adalah
ditetapkannya iuran untuk biaya operasional IPAL dari masyarakat non-penenun
dengan total skor sebesar 236 109. Hasil WTP yang didapatkan adalah Rp 4 250
per KK per bulan sehingga dapat dinyatakan ketika iuran ini dilaksanakan, IPAL
bisa kembali berfungsi dan menjadi bentuk upaya perbaikan lingkungan dalam
mengatasi pencemaran.