Evaluasi Struktur Atas Gedung Rusunawa A4 IPB Menggunakan Peraturan Gempa dan Pembebanan Terbaru
View/ Open
Date
2018Author
Fajarrachman, Isandre
Erizal
Widyarti, Meiske
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan negara resiko tinggi terhadap gempa. Hal ini disebabkan letak negara Indonesia yang dilewati cincin api pasifik dan dikelilingi oleh Lempeng Eurasia, Pasifik, Filipina, dan Indo-Australia. Pemerintah Indonesia telah membuat antisipasi terhadap gempa untuk mencegah kegagalan struktur dan keruntuhan gedung dengan peraturan gempa SNI 1726-2012. SNI 1726-2012 merupakan revisi dari peraturan gempa lama SNI 1726-2002. Gedung – gedung di IPB yang dibangun dibawah tahun 2012 dirancang mengikuti peraturan gempa lama SNI 1726-2002. Kondisi ini mengakibatkan ketidakpastian keamanan gedung terhadap gempa dengan peraturan terbaru.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi simpangan antar lantai, simpangan torsi dan kekuatan struktur gedung berupa: balok, kolom, dan pelat pada gedung Rusunawa A4 IPB menggunakan peraturan gempa terbaru SNI 1726-2012 dan pembebanan gedung terbaru SNI 1727-2013. Penelitian ini menggunakan analisis respon spektrum untuk kekuatan gedung yang dihitung oleh software SAP 2000 v.19.0.0. dan perhitungan manual struktur gedung dengan menggunakan microsoft excel.
Hasil dari penelitian ini diantaranya : (1) nilai simpangan antar lantai arah X pada lantai 2 sebesar 64.10 mm dan lantai 3 sebesar 61.35 mm yang melebihi batas aman simpangan maksimum izin sebesar 46.15 mm. Simpangan antar lantai lainnya pada arah X, yaitu: lantai 1, lantai 4 dan lantai 5 masih dalam batas aman dibawah simpangan maksimum izin. Nilai simpangan antar lantai arah Y untuk semua lantai masih aman dibawah batas simpangan maksimum izin; (2) Simpangan torsi semua lantai pada arah X dan arah Y menghasilkan nilai rasio antara simpangan maksimum dan simpangan rata - rata sebesar 1.0 yang mengartikan gedung aman tidak mengalami torsi; (3) Evaluasi struktur balok pada momen ultimit terdapat 320 balok lemah dengan rincian pada lantai 1 terdapat 68 balok lemah dan lantai 2, 3, 4 terdapat 252 balok lemah. Evaluasi geser balok semua lantai kuat terhadap gaya geser ultimit; (4) Hasil evaluasi struktur kolom lantai 1, 2, 3, 4, 5 dan kanopi semua aman dibawah batas kapasitas nominal kolom. Hasil evaluasi gaya geser semua kolom K1, K2, K3, K4 dan K5 semua lantai aman terhadap gaya geser ulimit; (5) Pelat yang lemah terhadap momen ultimit berjumlah 8 area pelat yang terdapat di lantai 1, 2, 3, 4 dan 5 dikarenakan adanya perubahan fungsi ruangan; (6) Perkuatan struktur gedung pada balok lemah dan simpangan menggunakan CFRP (Carbon Fiber Reinforced Polymer) dan dinding geser; (7) Estimasi biaya perkuatan struktur sebesar Rp. 428,448,005.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2208]