Strategi Pengelolaan Kecukupan Pangan Wilayah Berbasis Kesesuaian Lahan di Kabupaten Lombok Tengah
Abstract
Pangan di Indonesia sangat erat kaitannya dengan beras. Beras memiliki
nilai strategis dan sensitivitas yang tinggi ditinjau dari aspek politis, ekonomi, dan
kerawanan sosial. Penyediaan pangan ini menghadapi tantangan utama yaitu
ketersediaan sumber daya lahan yang semakin langka (lack of resources), baik
luas, kualitas, maupun konflik penggunaan (conflict of interest), sehingga,
pemerintah perlu menyusun kebijakan untuk pemenuhan pangan agar tidak terjadi
defisit pangan yang akan berdampak pada krisis pangan.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah merumuskan strategi pengelolaan
kecukupan pangan wilayah berbasis kesesuaian lahan di Kabupaten Lombok
Tengah melalui deleniasi penggunaan lahan tahun 2016, analisis kesesuaian dan
ketersediaan lahan untuk padi sawah, penilaian angka kecukupan pangan dan
proyeksinya hingga tahun 2031, dan perumusan strategi pengelolaan kecukupan
pangan. Bahan yang digunakan yaitu Cita Landsat 8, data BPS, RBI, Peta Jenis
Tanah, Peta Curah Hujan, Peta RTRW, hasil wawancara AHP dan SWOT, dan
data SRTM. Metode analisis yang digunakan yaitu interpretasi citra dan
pengklasifikasian penggunaan lahan sesuai dengan klasifikasi Standar Nasional
Indonesia (SNI), analisis kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk padi sawah
dengan metode Multicriteria Evaluation (MCE), penilaian kecukupan pangan
dengan menghitung ketersediaan beras dan kebutuhan pangan, serta perumusan
strategi prioritas melalui Analytical Hierarchy Process (AHP) dan SWOT
(Strenght, Weaknesses, Opportunity, Threat).
Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan lahan di Kabupaten
Lombok Tengah terdiri dari 15 jenis penggunaan yang didasarkan pada Standar
Nasional Indonesia (SNI) nomor 7645-2010 tahun 2010 dengan tipe penggunaan
terluas yaitu pada lahan sawah seluas 51 684,6 ha (44,4%) dari luas wilayah. Luas
lahan sesuai dan tersedia untuk lahan padi sawah adalah 56 806,2 ha dengan
prioritas pengembangan lahan S1 di Kecamatan Praya Barat 6 916,8 ha, diikuti
dengan Praya Timur seluas 6 596,9 ha, dan Pujut seluas 5 770,6 ha, lahan S2 dan
S3 di Kecamatan Praya Barat Daya dengan luas lahan S2 sebesar 2 128,0 ha dan
untuk lahan S3 109,0 ha. Kabupaten Lombok Tengah surplus beras hingga tahun
2031. Jumlah kelebihan beras yakni 17 496,9 ton pada tahun 2031. Strategi
pengelolaan kecukupan pangan berdasarkan analisis SWOT ada 8 strategi yang
merupakan fair comparison antara kekuatan dan peluang. Skala prioritas dari 8
strategi berdasarkan AHP yaitu 1). Perbaikan sarana irigasi, 2). Penetapan LP2B,
3). Pemanfaatan sumberdaya lahan dengan optimal
Collections
- MT - Agriculture [3708]