Kajian Keanekaragaman Morfologi, Metabolit Primer dan Molekuler Sumber Daya Genetik Kacang-kacangan Underutilized Indonesia
View/ Open
Date
2018Author
Rif'atunidaudina, Ria
Sobir
Awang, Maharijaya
Metadata
Show full item recordAbstract
Kacang-kacangan underutilized Indonesia dapat dikembangkan sebagai
varietas komersil seperti kedelai dikarenakan kacang-kacangan tersebut juga kaya
nutrisi sama seperti kedelai. Selain sebagai bahan pangan sumber protein, kacangkacangan
underutilized dapat dimanfaatkan sebagai sumber minyak nabati, pakan,
obat-obatan maupun pupuk hijau. Indonesia memiliki keanekaragaman sumber
daya genetik kacang-kacangan underutilized yang melimpah, namun informasi
potensi genetik dan keragamannya belum banyak diketahui. Kegiatan eksplorasi,
koleksi dan karakterisasi plasma nutfah berdasarkan morfologi, metabolit primer
dan molekuler sangat diperlukan dalam pengembangan varietas unggul baru dan
merupakan tahap awal dalam kegiatan pemulian tanaman kacang-kacangan
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang keragaan
morfologi dan metabolit primer kacang-kacangan underutilized Indonesia. Analisis
lebih lanjut untuk mengidentifikasi keragaman genetik dan hubungan kekerabatan
antar aksesi kacang-kacangan underutilized berdasarkan penanda morfologi,
metabolit primer dan molekuler ISSR.
Materi genetik yang digunakan dalam penelitian ini adalah 31 aksesi kacangkacangan
underutilized dan satu varietas pembanding yang terdiri atas 8 spesies
meliputi 1����� aksesi spesies Vigna unguiculata (14 aksesi kacang tunggak dan 4
aksesi kacang panjang), 2 aksesi spesies V. subterranea (kacang bogor), 2 aksesi
spesies Phaseolus lunatus (koro kratok), 1 aksesi spesies P. vulgaris (kacang
merah), 1 aksesi spesies Canavalia ensiformis (koro pedang), 2 aksesi spesies
Mucuna pruriens (koro benguk), 5 aksesi spesies Psophocarpus tetragonolobus
(kecipir) dan 1 varietas spesies Glycine max (kedelai) sebagai tanaman
pembanding. Analisis morfologi dilakukan menggunakan rangkuman deskriptor
International Board for Plant Genetic Resources Institute dan Guidelines for The
Conduct of Test for Distinctness, Homogeneity and Stability. Analisis kandungan
metabolit primer menggunakan analisis proksimat. Analisis molekuler
menggunakan 11 primer ISSR dengan ekstraksi DNA menggunakan metode cethyl
trimethyl ammonium bromide. Data morfologi, metabolit primer dan molekuler
dianalisis menggunakan analisis gerombol dan konstruksi dendogram
menggunakan perangkat lunak PBSTAT-CL. Analisis komponen utama
menggunakan perangkat lunak MINITAB v.16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31 aksesi kacang-kacangan
underutilized dan 1 varietas kedelai yang diamati terdapat 64 karakter beragam dan
2 karakter seragam dari 66 karakter morfologi yang diamati. Karakter sifat kualitatif
memiliki keragaman yang lebih luas dibandingkan dengan karakter sifat kuantitatif.
Kandungan metabolit primer sumber daya genetik kacang-kacangan underutilized
yang diuji berkisar antara 16.72-31.29% protein, 0.35-14.94% lemak dan 26.67-
59.31% karbohidrat. Analisis molekuler menggunakan 11 primer ISSR berhasil
mengamplifikasi 80 pita DNA dengan tingkat polimorfisme 100%.
Hasil analisis gerombol pada 31 aksesi kacang-kacangan underutilized dan
satu varietas pembanding yang diuji berdasarkan penanda morfologi dan molekuler
ISSR mampu menjelaskan pengelompokan aksesi secara tegas pada tingkat
intraspesifik maupun interspesifik. Hal ini berarti deskriptor yang dikembangkan
maupun penanda molekuler yang digunakan mampu mengidentifikasi keragaman
genetik kacang-kacangan underutilized yang diuji. Penanda molekuler ISSR dapat
mengelompokkan sumber daya genetik kacang-kacangan underutilized yang diuji
berdasarkan asal geografis. Karakter yang informatif sebagai penciri morfologi
kacang-kacangan underutilized adalah karakter antosianin pada hipokotil, bulu
pada permukaan batang, bulu pada permukaan bawah daun, lebar daun terminal,
rasio panjang dan lebar daun terminal, panjang polong tua, pengkerutan polong tua
dan warna utama biji.
Keanekaragaman 31 aksesi kacang-kacangan underutilized dan satu varietas
pembanding berdasarkan penanda morfologi, metabolit dan ISSR menunjukkan
hubungan kekerabatan yang dekat antar jenis kacang-kacangan dengan tingkat
keragaman pada tingkat interspesik kurang dari 40% dan keragaman pada tingkat
intraspesifik kurang dari 25%. Hasil analisis komponen utama mendukung hasil
analisis gerombol. Persamaan hasil pengelompokan antara analisis morfologi dan
molekuler ISSR meningkatkan keakuratan informasi yang diperoleh dan
mencerminkan keragaman genetik sumber daya genetik kacang-kacangan
underutilized Indonesia yang diuji sehingga informasi yang diperoleh dapat
mendukung dalam pengembangan tanaman kacang-kacangan di masa yang akan
datang.
Kacang-kacangan underutilized yang dikategorikan potensial untuk dijadikan
sebagai alternatif pensubtitusi kedelai adalah kecipir. Hal ini dikarenakan kecipir
memiliki kandungan protein, lemak dan karbohidrat pada biji relatif sama dengan
kedelai, namun panjang polong, jumlah biji per polong, ukuran biji kecipir dan
bobot biji 100 g lebih tinggi kecipir dibandingkan kedelai. Berdasarkan kandungan
metabolit primer dan morfologi biji, kecipir aksesi PT3 memiliki kemiripan paling
tinggi dengan kedelai sehingga aksesi PT3 yang berasal dari Klaten tersebut dapat
dijadikan varietas lokal yang potensial dikembangkan menjadi varietas komersil
unggul.
Collections
- MT - Agriculture [3683]