Kehilangan dan Perolehan Jenis Satwaliar Berdasarkan Persepsi Masyarakat Dayak di Sekitar Kebun Sawit NTYE, Kabupaten Ketapang.
View/ Open
Date
2018Author
Saraswati, Ade
Sunkar, Arzyana
Santosa, Yanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Terdapat banyak kontroversi mengenai dampak perkebunan kelapa sawit,
terutama mengenai kehilangan keanekaragaman hayati dan keberlangsungan
kesejahteraan masyarakat adat. Masyarakat Dayak umumnya memanfaatkan
satwaliar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi karakteristik masyarakat Dayak yang tinggal di sekitar
perkebunan kelapa sawit, menentukan persepsi masyarakat Dayak terhadap
kehilangan atau perolehan jenis satwaliar sebagai dampak kehadiran perkebunan
kelapa sawit, dan mengidentifikasi karakteristik yang memengaruhi persepsinya.
Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2018 di Desa Nanga Tayap dan Desa
Tajok Kayong, yang berada di sekitar kebun NTYE Kabupaten Ketapang,
Provinsi Kalimantan Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
mendalam dan terstruktur, menggunakan kuesioner tertutup, semi terbuka, dan
pernyataan Likert. Wawancara dilakukan pada 74 responden dengan pemilihan
responden mengacu pada teknik accidental sampling. Responden dikelompokan
ke dalam dua kategori, yaitu masyarakat yang hidupnya bergantung pada kelapa
sawit dan yang tidak bergantung. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif
kuantitatif dan uji hubungan menggunakan Chi-Square Test, Spearman Test, dan
Mann-Whitney Test. Berdasarkan persepsi masyarakat Dayak, diketahui tidak
terdapat perolehan jenis satwaliar. Justru terdapat kehilangan jenis satwaliar sejak
perkebunan kelapa sawit dibangun, namun kehilangan jenis satwaliar tersebut
tidak berpengaruh terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat dan
dapat disubstitusi. Sebelum pembangunan perkebunan, diketahui bahwa
masyarakat telah mengalami modernisasi, ditunjukkan dari pergeseran mata
pencaharian mereka. Satu-satunya karakteristik masyarakat yang mempengaruhi
persepsinya terhadap perolehan atau kehilangan jenis satwaliar adalah tingkat
pendidikan.