Show simple item record

dc.contributor.advisorAriyanti, Nunik Sri
dc.contributor.advisorRifai, Mien Ahmad
dc.contributor.authorAgustiorini, Sarah
dc.date.accessioned2018-11-19T07:49:08Z
dc.date.available2018-11-19T07:49:08Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95190
dc.description.abstractLumut sejati merupakan satu dari tiga divisi tumbuhan tidak berpembuluh (Bryophyta, Marchantiophyta, Anthocerotophyta). Kelompok tumbuhan tidak berpembuluh ini umumnya dijumpai pada ekosistem dengan kondisi lingkungan lembap dan memiliki peran ekologi, antara lain terlibat dalam siklus nutrisi, sebagai bioindikator, wadah resapan air hujan, dan menjaga keseimbangan air. Fissidens yang diklasifikasikan dalam suku bermarga tunggal Fissidentaceae merupakan lumut sejati (Divisi Bryophyta). Marga ini mudah dikenali berdasarkan perawakannya yang khas dengan daun-daun tersusun dalam dua baris pada batang. Daun pada marga ini memiliki pelepah pada bagian pangkal apikal lembaran daun. Keanekaragaman Fissidens di Kalimantan, yaitu bagian dari Pulau Borneo yang termasuk wilayah Indonesia, masih sedikit dilaporkan. Total 48 jenis Fissidens dilaporkan dijumpai di Pulau Borneo, tetapi hanya 21 jenis dilaporkan ada di Kalimantan. Kebanyakan laporan keanekaragaman Fissidens di Pulau Borneo hanya berasal dari Wilayah Malaysia (Sabah dan Serawak). Ekosistem hutan hujan tropis menyediakan habitat alami bagi berbagai jenis lumut, namun hutan hujan tropis di Kalimantan berkurang drastis setiap harinya karena alih fungsi lahan. Penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi keanekaragaman, menyediakan kunci identifikasi dan deskripsi jenis-jenis Fissidens di Kalimantan Bagian Timur. Spesimen Fissidens dikumpulkan pada 11 lokasi di Wilayah Kalimantan Bagian Timur yang mencakup dua provinsi di Wilayah Indonesia yaitu Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara. Pengamatan morfologi dan anatomi spesimen dilakukan untuk keperluan identifikasi nama jenis. Pengamatan juga dilakukan terhadap spesimen Fissidens yang sebelumnya telah dikoleksi dari Kalimanatan Bagian Timur dan disimpan di Herbarium Bogoriense (BO). Karakter pada fase gametofit dan sporofit digunakan untuk menyusun kunci identifikasi dan deskripsi jenis yang tercatat di Kalimantan Bagian Timur. Spesimen yang telah diidentifikasi disimpan di Herbarium Bogoriense (BO) dan di Herbarium Biotrop (BIOT). Gametofit jenis-jenis Fissidens yang ditemukan pada penelitian ini memiliki variasi pada karakter perawakan, batang, dan daun. Perawakan kecil hingga besar, berwarna hijau gelap hingga hijau terang kekuningan. Batang bercabang atau tidak bercabang. Struktur sayatan melintang batang memiliki sel epidermal dan subepidermal berdinding tebal atau tipis, unting pusat pada batang ada atau tidak ada. Daun tersusun rapat atau jarang, berjumlah 4 sampai 120 pasang daun. Lembaran daun berbentuk oblong, lanset, lanset menggaris, atau lanset menyempit; bertepi daun rata, bergerigi kecil, beringgit kecil, atau bergelombang; berujung runcing atau meruncing sempit; memiliki pangkal bagian distal meruncing membundar, menyempit melanjut pendek, menyempit melanjut panjang, melanjut lebar, menguping, atau menguping besar; pangkal bagian apikal rata, melengkung atau menguping. Daun dapat tanpa atau memiliki sel-sel sempadan (limbidium) berupa sel-sel memanjang yang bening (hyaline) atau sel-sel membulat berdinding tebal dan tidak bening. Sel-sel sempadan dapat dijumpai pada seluruh bagian tepi lembaran daun atau hanya terdapat pada tepi lembaran pelepah daun; sel-sel sempadan mungkin dijumpai pada semua daun atau pada jenis lain hanya dijumpai pada daun generatif saja. Jenis-jenis Fissidens dalam penelitian ini memiliki tulang daun excurrent atau percurrent, tidak ditemukan jenis tanpa tulang daun. Berdasarkan hasil pengamatan sayatan melintang lembaran daun (melewati pelepah) dijumpai tiga tipe tulang daun yaitu tipe taxifolius, oblongifolius dan bryoides. Jenis-jenis yang ditemukan pada penelitian memiliki 1-2 sporofit per perikatium, sporofit memiliki seta 3-15 mm dan orientasi kapsul tegak atau condong. Identifikasi spesimen menemukan 21 jenis Fissidens. Tujuh jenis (F. javanicus, F. nigroviridis, F. nobilis, F. perpusillus, F. wichurae, F. zippelianus, dan F. zollingeri) sebelumnya sudah pernah dilaporkan ditemukan di Kalimantan Bagian Timur (berdasarkan pustaka) dan ditemukan kembali pada penelitian ini. Empat jenis (F. areolatus, F. crassinervis, F. crenulatus, dan Fissidens sp.) sebagai rekaman baru untuk Kalimantan Bagian Timur. Delapan jenis (F. atroviridis, F. autoicus, F. bryoides, F. geminiflorus, F. hollianus, F. longevaginatus, F. robinsonii, dan F. serratus) merupakan rekaman baru untuk Kalimantan, dan dua jenis (F. bogoriensis dan F. braunii) merupakan rekaman baru untuk Pulau Borneo. Saat ini 50 jenis Fissidens ditemukan di Pualu Borneo, dan 31 jenis di antaranya dapat dijumpai di wilayah Kalimantan, Indonesia. Jenis-jenis Fissidens yang ditemukan pada penelitian ini dijumpai pada habitat teresterial, semi akuatik, atau akuatik yang dijumpai dalam hutan dengan kanopi tertutup maupun lokasi dengan kondisi vegetasi terbuka setelah terjadi kebakaran hutan. Fissidens ditemukan tumbuh pada substrat tanah, batu, pasir akar pohon dan kulit pohon.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPlant Biologyid
dc.subject.ddcFissidensid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcKalimantan Timurid
dc.titleKeanekaragaman Fissidens Hedw. (Bryophyta: Fissidentaceae) di Kalimantan Bagian Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbiodiversitasid
dc.subject.keywordtumbuhan nonvaskularid
dc.subject.keywordBorneoid
dc.subject.keywordlumutid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record