Analisis Pewarisan dan Segregan Transgresif Karakter Hasil dan Komponen Hasil pada Dua Populasi Persilangan Cabai Rawit (Capsicum annuum L.
Abstract
Peningkatan produktivitas cabai rawit dapat dilakukan melalui serangkaian kegiatan pemuliaan tanaman yang diawali dengan mendapatkan keragaman genetik dan seleksi. Keragaman genetik dapat diperoleh melalui persilangan antar tetua berbeda karakter yang diharapkan memperoleh kombinasi persilangan yang memiliki hasil tinggi. Seleksi berbasis segregan transgresif diperlukan dalam rangka mengurangi resiko memperoleh individu heterozigot terseleksi yang akan bersegregasi pada generasi selanjutnya, sehingga dapat mempercepat dalam perolehan galur-galur berdaya hasil tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi genetik mengenai pewarisan karakter hasil dan komponen hasil pada dua populasi cabai rawit dan memperoleh genotipe yang memiliki karakter segregan transgresif pada generasi awal bersegregasi. Penelitian ini terdiri dari tiga percobaan, yaitu studi pewarisan karakter hasil dan komponen hasil cabai rawit, seleksi genotipe cabai rawit segregan transgresif, dan verifikasi segregan transgresif pada populasi terseleksi.
Percobaan pertama menunjukkan karakter hasil dan komponen hasil dikendalikan oleh aksi gen aditif dan non aditif yang terdiri dari aksi gen dominan dan epistasis baik pada populasi persilangan IPB C145 x IPB C174 (populasi I) dan populasi persilangan IPB C145 x IPB C291 (populasi II). Karakter bobot buah per tanaman dan diameter buah pada populasi II dikendalikan oleh interaksi gen komplementasi, sedangkan karakter bobot per buah, dan tebal daging buah pada populasi I dikendalikan oleh interaksi gen duplikasi. Heritabilitas arti luas untuk semua karakter pada kedua populasi termasuk kriteria tinggi. Heritabilitas arti sempit tinggi pada populasi I terdapat pada karakter bobot buah per tanaman, jumlah buah per tanaman, panjang buah, dan panjang tangkai buah, sedangkan pada populasi II hanya terdapat pada karakter panjang tangkai buah. Percobaan kedua menunjukkan bahwa seleksi berdasarkan bobot buah per tanaman diperoleh 30 genotipe F2 terseleksi pada populasi F2-145174 dan F2-145291. Ketiga puluh genotipe F2 terseleksi memiliki karakter bobot buah per tanaman yang diduga segregan transgresif. Karakter-karakter selain bobot buah per tanaman juga terdapat individu yang diduga segregan transgresif, dimana karakter jumlah buah per tanaman memiliki individu segregan transgresif terbanyak pada kedua populasi persilangan. Percobaan ketiga menunjukkan populasi F3-145291 memiliki karakter yang terverifikasi segregan transgresif pada semua karakter, sedangkan pada populasi F3-145174 terdapat pada karakter-karakter selain karakter panjang tangkai buah. Genotipe F3-145174-187, F3-145174-217, F3-145174-265, dan F3-145174-272 merupakan genotipe yang direkomendasikan sebagai genotipe potensial pada populasi I. Genotipe F3-145291-115, F3-145291-161, F3-145291-226, F3-145291-234, F3-145291-240, F3-145291-281, dan F3-145291-294 merupakan genotipe yang direkomendasikan sebagai genotipe potensial pada populasi II.
Collections
- MT - Agriculture [3772]