Desain dan Implementasi Analisis Ketidakpastian untuk Deforestasi di Wilayah Kalimantan
View/ Open
Date
2018Author
Imanuddin, Rinaldi
Prasetyo, Lilik Budi
Tiryana, Tatang
Metadata
Show full item recordAbstract
Sehubungan dengan kegiatan REDD+ (pengurangan emisi dari deforestasi,
degradasi hutan, pengelolaan hutan lestari, konservasi dan peningkatan stok
karbon hutan), informasi deforestasi adalah salah satu parameter yang sangat
penting karena merupakan komponen dari data aktivitas yang diperlukan. Tujuan
dari penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menerapkan analisis
ketidakpastian untuk deforestasi di wilayah Kalimantan. Ini termasuk penilaian
akurasi yang menginformasikan seberapa baik peta deforestasi yang dihasilkan,
membantu pengguna memahami kegunaan peta deforestasi, pentingnya desain
pengambilan sampel, dan ukuran sampel yang sesuai.
Penelitian ini menggunakan data deforestasi dari tiga sumber, yaitu INCAS
(2000-2012), KLHK (2000-2015), dan GFC (2000-2015). Selain itu, citra
beresolusi tinggi, yaitu SPOT 6 tahun 2015, juga digunakan untuk menguji
keakuratan peta deforestasi yang dihasilkan dari tiga sumber peta tersebut. Untuk
mendukung penelitian ini, alat yang digunakan yaitu ArcGIS untuk analisis
spasial peta tematik dan Microsoft Excel untuk pengolahan data.
Pengambilan sampel acak dan sistematis sederhana dengan 3 ukuran plot
(25m x 25m, 50m x 50m, dan 100m x 100m) dan jarak antar plot (1km, 2km,
3km, 4km, 5km, 10km, dan 20km) diterapkan untuk mengalokasikan plot sampel
untuk penilaian akurasi peta deforestasi dengan menggunakan matriks kesalahan.
Pengukuran akurasi berasal dari matriks kesalahan dengan interval keyakinan
masing-masing termasuk akurasi pabrikan, akurasi pengguna, akurasi
keseluruhan, kappa cohen, dan juga nilai ketidakpastian.
Hasil menunjukkan bahwa nilai akurasi keseluruhan yang dihasilkan di
setiap sumber data yaitu INCAS, MoEF, dan GFC mengindikasikan bahwa data
dan informasi deforestasi yang dirilis relatif moderat. Desain sampling dengan
ukuran plot 100m x 100m dan jarak plot 1km, 2 km, 3km, 4km, 5km dan 10 km
memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai dasar penilaian akurasi data
deforestasi tersebut. Berdasarkan analisis uji t, desain sampling acak lebih baik
daripada desain sampling sistematis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
desain sampling acak dengan ukuran plot 100m x 100m dan jarak plot maksimum
10 km harus dipilih sebagai desain dalam penerapan analisis ketidakpastian untuk
deforestasi di wilayah Kalimantan dengan nilai ketidakpastian yang dihasilkan
tidak lebih dari 6,35%.
Collections
- MT - Professional Master [887]