Kajian Perkembangan Gonad Karang Keras Galaxea fascicularis (Linnaeus 1767) di Pulau Badi Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan
Abstract
Kawasan terumbu karang memiliki nilai dan arti yang sangat penting dari
segi sosial ekonomi dan budaya, bagi masyarakat di daerah pesisir yang
menggantungkan hidupnya dari perikanan laut dangkal. Namun patut disayangkan
kegiatan pemanfaatan dalam bentuk penangkapan ikan di kalangan masyarakat
pesisir umumnya masih menggunakan cara-cara yang menyebabkan kerusakan pada
kawasan terumbu karang. Kerusakan kawasan terumbu karang secara global
meningkat dengan cepat dan semakin mengkhawatirkan selama beberapa tahun
terakhir.
Beberapa teknologi yang digunakan dalam upaya rehabilitasi kawasan
terumbu yang rusak seperti transplantasi maupun biorock masih menggunakan bibit
hasil fragmentasi dari alam. Fragmentasi karang untuk ditransplan dapat
menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi karang untuk beberapa keturunan baik
pada karang fragmen maupun pada karang donor yang pada akhirnya merusak
ekosistem terumbu karang. Untuk menutupi kekurangan tersebut maka metode
rehabilitasi diarahkan ke metode rekruitmen. Akan tetapi dalam pelaksanaannya
dibutuhkan informasi yang cukup untuk mengetahui faktor pemicu dan waktu
reproduksi karang pada daerah tropis. Sehingga perlu dilakukan pengamatan
terhadap waktu reproduksi karang-karang terutama yang terdapat di perairan tropis.
Penelitian ini dilakukan antara bulan Mei 2009 sampai Januari 2010 untuk
melihat karakter perkembangan gonad karang target. Hewan uji atau karang target
diambil spesies Galaxea fascicularis. Jenis karang ini diamati secara histologi setiap
fase bulan untuk melihat perkembangan gonadnya. Parameter lingkungan juga
diukur seperti pasang surut, kecepatan arus, suhu, salinitas, pH, Nitrat (NO3) dan
fosphat (PO4). Parameter fisiologis dan lingkungan tersebut dikombinasikan agar
dapat melihat karakter perkembangan gonad serta pengaruh dari lingkungannya.
Hasil penelitian yang didapatkan untuk variabel lingkungan terdapat variasi
akan tetapi sangat kecil. Jenis pasang surut di Makassar termasuk dalam jenis
campuran condong keharian ganda. Bentukan arusnya cenderung mengarah ke utara
pulau. Nilai suhu dan salinitas mengalami peningkatan pada akhir waktu
pengamatan. pH Pulau Badi berada pada kisaran normal. Nitrat (NO3) dan fosphat
(PO4) masih dalam variasi yang normal untuk lingkungan ekosistem terumbu karang.
Pada pengamatan histologi gonad karang tersebut termasuk bertipe
reproduksi gonokorik broadcast spawning. Dalam mesenteri filament ditemukan telur
dengan berbagai ukuran yang memperlihatkan kematangan gonad yang tidak seragam
sehingga memungkinkan terjadinya multiple spawning pada karang jenis Galaxea
fascicularis. Perbandingan parameter lingkungan dengan fisiologis karang
menunjukkan tidak adanya hubungan saling mempengaruhi secara langsung terhadap
perkembangan gonad, akan tetapi perubahan kondisi lingkungan dapat menjadi
sinyal untuk terjadinya spawning pada karang. Hal ini disebabkan oleh karena tidak
adanya variasi ekstrim yang ditimbulkan oleh parameter lingkungan terukur di wilayah
perairan tropis.
Collections
- MT - Fisheries [3011]