Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Lahan Terkena Dampak Pertambangan Nikel di Kabupaten Konawe Selatan
Abstract
Padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk di Aisa
khususnya Indonesia, yang sudah dikenal dan dibudidayakan oleh petani seluruh
wilayah Indonesia. Selain itu padi merupakan bahan pangan pokok yang sangat
strategi dalam tatanan kehidupan dan ketahanan pangan nasional. Produktivitas
padi nasional cenderung tidak stabil hal ini dapat ditingkatakan dengan upaya
perbaikan teknologi. Pemerintah juga mengeluarkan berbagai program yang
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas padi nasional seperti Pengelolaan
tanaman terpadu (PTT), PALAGUNG (padi, kedelai dan jagung), PAJALE (padi,
jagung dan kedelai) dan lain sebagainya. Kegiatan sumberdaya alam tidak
terbarukan diawali dengan pembukaan atau konversi hutan, perkebunan dan
pertanian menjadi kawasan pertambangan. Manfaat dari kegiatan pertambangan
umumnya meningkatkan produk bahan tambang, menciptakan lapangan kerja,
meningkatkan pendapatan baik perusahaan, pemerintah dan pekerja. Namun di
sisi lain dampak negatif timbul seperti kerusakan lempeng lahan yang biasanya
berupa hilangnya vegetasi, dan terjadinya pencemaran lingkungan akibat dari
limbah pertambangan tersebut. Produktivitas usahatani padi sawah pada lahan
terkena dampak pertambangan mengalami penurunan, hal tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor yang menunjukkan adanya ketidakefisienan penggunaan
input-input produksi. Keadaan ini pada akhirnya akan mempengaruhi pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat petani padi sawah. Berdasarkan hal tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis faktor faktor produksi padi
sawah lahan terkena dan tidak terkena dampak pertambangan nikel; (2)
Menganalisis efisiensi teknis usahatani padi sawah lahan terkena dan tidak terkena
dampak pertambangan nikel; (3) Menganalisis pendapatan usahatani padi sawah
lahan terkena dan tidak terkena dampak pertambangan nikel.
Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2017 di Kabupaten
Konawe Selatan. Data yang digunakan adalah data primer yang terdiri dari dua
kelompok sampel yaitu kelompok petani yang terkena dampak pertambangan
nikel dan kelompok petani yang tidak terkena dampak pertambangan nikel di
Kabupaten Konawe Selatan dengan jumlah responden sebanyak 100 petani.
Stochastic Frontier Analysis digunakan sebagai alat untuk menduga parameter
fungsi Cobb-Douglas Stochastic Frontier dan parameter fungsi inefisiensi teknis
secara simultan dengan bantuan program Frontier 4.1. dan pendapatan dihitung
menggunakan analisis pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang memengaruhi produksi usahatani padi sawah lahan terkena
dampak pertambangan nikel yaitu luas lahan, jumlah tenaga kerja, pupuk urea,
pupuk TSP, dan pestisida. Sedangkan, faktor-faktor yang memengaruhi produksi
usahatani padi sawah lahan tidak terkena dampak pertambangan nikel yaitu luas
lahan, jumlah benih, jumlah tenaga kerja, pupuk urea dan pestisida. Usahatani
padi sawah pada lahan terkena dampak dan tidak terkena dampak pertambangan
nikel sudah efisien secara teknis. Penerimaan total usahatani padi sawah lahan
terkena dampak pertambangan nikel yaitu sebesar Rp 7 395 083.3 dengan nilai
R/C sebesar 0.9 dan mengalami kerugian pendapatan yaitu sebesar Rp -213 290.4.
Sedangkan, penerimaan usahatani padi sawah lahan tidak terkena dampak
pertambangan nikel yaitu Rp 14 083 864 dengan nilai R/C sebesar 1.9 dan
pendapatan atas biaya total Rp 6 897 157.4.
Collections
- MT - Economic and Management [2904]