Koefisien Atenuasi dan Hubungannya Dengan Kualitas Air di Perairan Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu
View/ Open
Date
2018Author
Meliani, Fanny
Siregar, Vincentius Paulus
Hendiarti, Nani
Parwati, Ety
Metadata
Show full item recordAbstract
Koefisien atenuasi merupakan gambaran seberapa besar cahaya datang berkurang atau hilang dibandingkan dengan energi cahaya datang di permukaan. Pengurangan energi cahaya dikarenakan adanya proses absorpsi dan hamburan oleh kolom air dan materi yang terkandung di dalamnya seperti fitoplankton, muatan padatan tersuspensi dan colored dissolved organic matter. Kuantitas cahaya yang mengalami atenuasi setara dengan jumlah cahaya yang diabsorpsi dan dihamburkan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji karakteristik optik perairan Kelurahan Pulau Panggang, (2) menganalisis hubungan antara koefisien atenuasi dengan kualitas air (klorofil-a, muatan padatan tersuspensi, kecerahan) di perairan Kelurahan Pulau Panggang, (3) menganalisis sebaran koefisien atenuasi, klorofil-a dan muatan padatan tersuspensi hasil pengukuran lapangan dan pengolahan citra SPOT 7.
Penelitian dilakukan di perairan Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta. Pengukuran data spektral menggunakan spektroradiometer Tri-OS Ramses. Parameter lingkungan yang diukur yaitu klorofil-a, muatan padatan tersuspensi, kecerahan, salinitas, suhu dan pH. Data citra yang digunakan adalah citra satelit SPOT 7 akuisisi tanggal 12 Juni 2016. Tahapan pengolahan data citra yang dilakukan adalah koreksi geometrik, koreksi radiometrik, koreksi atmosferik dan penerapan algoritma untuk koefisien atenuasi, klorofil-a dan muatan padatan tersuspensi. Analisis hubungan antara koefisien atenuasi dengan parameter kualitas air dilakukan uji statistik yaitu metode persamaan regresi linear sederhana.
Berdasarkan kisaran panjang gelombang, nilai koefisien atenuasi (Kd) di perairan Kelurahan Pulau Panggang dibagi menjadi 4, yaitu (1) 400 – 700 nm (PAR), (2) 450 – 520 nm (biru), (3) 530 – 590 nm (hijau), dan (4) 625 – 695 nm (merah). Pola sebaran yang serupa ditemukan untuk ke empat kisaran nilai koefisien atenuasi, nilai koefisien atenuasi tinggi di Pulau Air, kemudian di perairan Karang Lebar dan rendah di Pulau Panggang. Perairan Kelurahan Pulau panggang termasuk perairan turbid dengan nilai koefisien atenuasi PAR > 0,115 m-1. Hubungan koefisien atenuasi di perairan Kelurahan Pulau Panggang paling tinggi dengan muatan padatan tersuspensi dengan koefisien korelasi sebesar 0,4. Muatan padatan tersuspensi mendominasi sifat optik perairan Kelurahan Pulau Panggang, sehingga perairan ini termasuk perairan tipe 2. Hasil pemetaan sebaran koefisien atenuasi, klorofil-a dan muatan padatan tersuspensi memiliki pola yang serupa antara data pengukuran lapangan dengan pengolahan citra SPOT 7. Hasil perhitungan nilai error (NMAE) antara pengukuran in situ dangan data citra SPOT 7 paling kecil dengan muatan padatan tersuspensi sehingga dapat dibuktikan untuk kevalidan data citra.
Collections
- MT - Fisheries [3026]