Efisiensi Teknis dan Ekonomis Usahatani Ubi Kayu Pada Pola Tanam Monokultur dan Tumpang Sari di Kabupaten Lampung Tengah
View/ Open
Date
2018Author
Manihuruk, Ekamonika
Harianto
Kusnadi, Nunung
Metadata
Show full item recordAbstract
Ubi kayu merupakan salah satu tanaman pangan yang sangat potensial
dikembangkan, khususnya di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan selain sebagai
komoditas subsitusi beras, ubi kayu juga banyak digunakan oleh industri sebagai
bahan baku pangan dan non pangan. Tingginya permintaan ubi kayu dalam negeri
mengharuskan Indonesia melakukan impor. Indonesia telah melakukan impor
pada periode 2002-2015. Pertumbuhan volume impor cukup berfluktuasi dengan
kecenderungan mengalami peningkatan. Pertumbuhan volume impor ubi kayu di
Indonesia rata-rata meningkat sebesar 76.32. Pencapaian efisiensi teknis dan
penggunaan input menajadi kunci utama dalam mensukseskan pertumbuhan
sector pertumbuhan pertanian, hal tersebut dapat mendorong peningkatan
kemampuan mengelola usahatani dan kendala peningkatan produktivitas
mengingat produsen terbesar ubi kayu di Indonesia merupakan Provinsi Lampung.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi petani ubi kayu memilih pola tanam (2) Menganalisis tingkat
efisiensi teknis dan ekonomis antar pola tanam (3) Menganalisis tingkat
pendapatan petani ubi kayu antar pola tanam di Kabupaten Lampung Tengah.
Kabupaten Lampung Tengah dipilih sebagai lokasi penelitian karena
merupakan sentra ubi kayu terbesar di Provinsi Lampung, kemudian pengambilan
sampel dipilih Gunung Sugih dikarenakan adanya pabrik pengolahan tapioka pada
wilayah tersebut yang mempengaruhi pola tanam petani. Data primer diperoleh
dari 31 petani tumpang sari dan 60 petani monokultur dengan Simple Random
Sampling. Metode yang digunakan adalah model regresi logistik biner untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam memilih pola tanam,
dan Analisis efisiensi teknis antar pola tanam petani ubi kayu menggunakan
metode analisis Data Envelopment Analysis, serta Model regresi tobit digunakan
dalam menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis.
Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh secara
signifikan pada pemilihan pola tanam petani ubi kayu adalah jarak lahan ke
pabrik, luaslahan, akses kredit serta pendapatan sektor lain usahatani ubi kayu.
Persentase Tingkat efisiensi secara teknis antar pola tanam ubi kayu yang paling
tinggi adalah petani tumpang sari dengan persentase sebesar 77.41 persen
sedangkan monokultur sebesar 45 persen. Beberapa variabel yang signifikan
mempengaruhi efisiensi teknis pola tanam monokultur yaitu umur petani,
pengalaman, keikutsertaan kelompok tani dan umur panen sedangkan variabelvariabel
yang mempengaruhi efisiensi teknis pola tanam tumpang sari yaitu
pengalaman, keikutsertaan kelompok tani, penyuluhan, akses saprodi dan umur
panen. Pendapatan usahatani ubi kayu paling besar diperoleh petani yang
menggunakan pola tanam tumpang sari. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan
R/C rasio petani monokultur dan tumpang sari berturut-turut adalah 1.5 dan 2.43
Collections
- MT - Economic and Management [2962]