Konsorsium probiotik Lactobacillus plantarum, Megasphaera elsdenii, dan Saccharomyces cerevisiae untuk optimasi fermentasi rumen sapi pedaging
View/ Open
Date
2018Author
Astuti, Wulansih Dwi
e Wiryawan, Komang Gd
Widyastuti, Yantyati
Wina, Elizabeth
Suharti, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Probiotik merupakan suplemen mikroba hidup yang apabila diberikan
dalam jumlah yang cukup memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi
kesehatan hewan inang (host) (FAO/WHO, 2000). Penggunaan probiotik pada
pemeliharaan ternak, termasuk sapi pedaging, berkembang pesat dengan
dilarangnya pemakaian antibiotika. Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri
yang telah umum digunakan sebagai probiotik pada sapi pedaging. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendapatkan isolat Lactobacillus plantarum unggulan sebagai
probiotik untuk sapi pedaging, serta mendapatkan konsorsium probiotik terbaik
yang terdiri dari L. plantarum, Megasphaera elsdenii, dan Saccharomyces
cerevisiae untuk optimasi fermentasi rumen sapi pedaging.
Penelitian terdiri dari 4 tahap, yang seluruhnya dilakukan secara in vitro.
Penelitian tahap 1 adalah seleksi isolat L. plantarum terbaik sebagai probiotik
untuk sapi pedaging, menggunakan 14 isolat L. plantarum yang diisolasi dari rumen
sapi Peranakan Ongole (PO). Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Setelah didapatkan isolat L. plantarum
terbaik sebagai probiotik, penelitian dilakukan untuk melihat kemampuan bertahan
isolat terpilih tersebut dalam fermentasi rumen. Penelitian dilakukan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 ulangan dan 3 perlakuan yaitu 1).
kontrol, 2) penggunaan L. plantarum, dan 3) penggunaan L. plantarum + glukosa
sebagai sumber nutrien. Penelitian lanjutan dilakukan untuk mendapatkan
kombinasi terbaik dari probiotik L. plantarum dan M. elsdenii, yang dilakukan
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 4 ulangan.
Faktor pertama adalah level probiotik L. plantarum yang digunakan yaitu
konsentrasi 0, 107, dan 109 cfu ml-1 yang diberikan sebanyak 1 ml probiotik/75 ml
cairan rumen, sedangkan faktor kedua adalah level probiotik M. elsdenii yang
digunakan yaitu konsentrasi 0, 105, dan 107 cfu ml-1 yang diberikan sejumlah 1 ml
probiotik/75 ml cairan rumen. Penelitian dilanjutkan dengan menggabungkan
probiotik S. cerevisiae pada probiotik kombinasi L. plantarum (Lp) + M. elsdenii
(Me). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan S.
cerevisiae yang dikombinasikan dengan probiotik L. plantarum+M. elsdenii
terhadap fermentasi rumen secara in vitro pada ransum yang berbeda. Penelitian
dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan
5 ulangan. Faktor pertama adalah probiotik yang digunakan yaitu 1) kontrol, 2) L.
plantarum + M. elsdenii (Lp+Me), dan 3). L. plantarum + M. elsdenii+ S. cerevisiae
(Lp+Me+Sc). Faktor kedua adalah jenis ransum yang digunakan yaitu tinggi
konsentrat dan tinggi hijauan dengan perbandingan konsentrat:hijauan 70:30 dan
30:70.
Hasil penelitian tahap 1 menunjukkan bahwa isolat L. plantarum U40
merupakan isolat terbaik sebagai probiotik untuk sapi pedaging. Penggunaannya
pada fermentasi rumen mampu mengubah fermentasi rumen sehingga
menghasilkan asetat yang lebih rendah, propionat yang lebih tinggi serta rasio A/P
yang lebih rendah. Pada penelitian tahap 2 terbukti bahwa isolat L. plantarum U40
dapat bertahan hidup dalam rumen. Penghitungan populasi L. plantarum dilakukan
menggunakan quantitative real-time PCR yang menunjukkan bahwa bakteri
tersebut dapat bertahan hidup dalam fermentasi rumen dan beraktivitas sebagai
probiotik jika tersedia nutrien yang dibutuhkannya. Inokulasi L. plantarum U40
pada fermentasi in vitro juga meningkatkan populasi BAL, menurunkan pH cairan
rumen serta mengubah komposisi volatile fatty acids (VFA) yang dihasilkan.
Kombinasi terbaik antara L. plantarum U40 dan M. elsdenii JCM1772
sebagai probiotik untuk fermentasi rumen sapi pedaging didapatkan pada penelitian
3. Pemberian probiotik yang optimal adalah pada level yang paling tinggi dari
keduanya yaitu konsentrasi 109 cfu ml-1 L. plantarum U40 dan 107 cfu ml-1 M.
elsdenii JCM1772 yang diberikan sebanyak 1 ml/75 ml cairan rumen.
Pada penelitian tahap 4, probiotik S. cerevisiae diberikan untuk mengetahui
konsorsium probiotik terbaik yang digabungkan dengan L. plantarum U40 dan M.
elsdenii JCM1772 terhadap fermentasi rumen sapi pedaging pada ransum tinggi
konsentrat dan tinggi hijauan. Perlakuan probiotik Lp+Me+Sc meningkatkan DBK
dan DBO secara signifikan (p<0.05) dibandingkan perlakuan kontrol. Perlakuan
probiotik meningkatkan produksi gas secara signifikan (p<0.05) dibandingkan
kontrol, pada setiap jam pengamatan. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara pemberian probiotik Lp+Me dengan Lp+Me+Sc. Pemberian probiotik
mempengaruhi komposisi VFA. Proporsi asetat menurun secara signifikan (p<0.05)
dengan pemberian probiotik jika dibandingkan dengan kontrol. Proporsi propionat
mengalami peningkatan secara signifikan (p<0.05) dengan pemberian probiotik,
jika dibandingkan dengan kontrol. Pemberian probiotik dengan atau tanpa S.
cerevisiae tidak menghasilkan perbedaan yang signifikan pada proporsi propionat
yang dihasilkan. Proporsi isovalerat meningkat secara signifikan (p<0.05)
dibandingkan kontrol dengan pemberian S. cerevisiae, namun tidak berbeda nyata
dengan perlakuan tanpa S. cerevisiae. Pemberian probiotik Lp+Me+Sc juga
menghasilkan proporsi molar isovalerat yang lebih tinggi secara signifikan (p<0.05)
dibanding kontrol. Pemberian probiotik menurunkan rasio A/P secara signifikan
(p<0.05) dibandingkan kontrol. Rasio A/P paling rendah dihasilkan oleh pemberian
probiotik Lp+Me+Sc, namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua
kombinasi probiotik yang diujikan dalam penelitian ini. Kedua kombinasi probiotik
yang diberikan dapat menurunkan metana sebesar 17 %, dimana kombinasi Lp+Me
menghasilkan metana yang paling rendah. Ransum tinggi konsentrat secara nyata
(p<0.05) menghasilkan metana yang lebih rendah dibandingkan ransum tinggi
hijauan. Perlakuan probiotik Lp+Me dan Lp+Me+Sc menghasilkan SPM yang lebih
tinggi secara signifikan (p<0.05) dibanding kontrol. Kombinasi probiotik Lp+Me
menghasilkan SPM yang paling tinggi. Kombinasi probiotik Lp+Me menunjukkan
hasil yang terbaik pada ransum tinggi konsentrat maupun tinggi hijauan, sehingga
direkomendasikan sebagai kombinasi probiotik untuk sapi pedaging. Pemberian
kombinasi probiotik L. plantarum dan M. elsdenii dapat menurunkan asetat,
meningkatkan propionat, menurunkan rasio A/P dan metana, serta meningkatkan
sintesis protein mikroba pada fermentasi rumen sapi pedaging secara in vitro.
Collections
- DT - Animal Science [343]