Analisis Ekonomi Rumahtangga Petani Kentang (Studi Kasus: Petani Kentang Mitra dan Non Mitra di Desa Cikajang dan Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut).
Abstract
Salah satu komoditas hortikultura yang menjadi andalan Jawa Barat
adalah tanaman kentang. Produksi kentang tertinggi di Jawa Barat berada di
Kabupaten Garut. Desa Simpang dan Desa Cikajang merupakan desa yang
terletak di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut yang turut memproduksi
kentang. Terdapat beberapa permasalahan produksi yang dihadapi oleh
petani kentang non mitra di Desa Cikajang dan Desa Simpang yaitu harga
kentang yang berubah-ubah serta mahalnya bibit kentang namun masih
sangat sedikit petani yang bersedia bergabung dalam kemitraan. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan karekteristik
petani kentang mitra dan non mitra di Desa Cikajang dan Desa Simpang
Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut (2) Menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi keputusan rumahtangga petani kentang mitra dan non mitra
dalam alokasi curahan kerja, produksi, dan pengeluaran rumahtangga (3)
Menganalisis dampak kemitraan, non kemitraan, peningkatan harga kentang
dan harga bibit terhadap kesejahteraan petani kentang. Model ekonomi
rumahtangga dibangun sebagai suatu sistem persamaan simultan dan
diestimasi menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Simulasi
kombinasi menunjukkan, pengaruh perubahan harga kentang lebih kuat dari
pada perubahan harga bibit. Oleh karena itu, guna meningkatkan
kesejahteraan petani, penting dilakukan pengendalian quota kentang impor
agar harga kentang dalam negri tidak bersaing dan tetap stabil.