Metode Alternatif Penetapan Boron pada Tanah dan Tanaman Kelapa Sawit.
Abstract
Boron (B) merupakan unsur hara mikro esensial bagi tanaman. Gejala
defisiensi B pada tanaman baru disadari ketika tanaman menghasilkan produksi
yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa gejala visual defisiensi B terlambat
diketahui. Seharusnya, unsur B pada tanaman perlu diperhatikan sejak awal
pertumbuhan. Gejala defisiensi B yang tidak terlalu khas seringkali tertutupi
dengan gejala defisiensi unsur lainnya. Oleh karena itu, diperlukan informasi
kandungan B pada tanaman untuk memperoleh data yang akurat. Metode analisis
B tanaman terdiri atas 2 tahap, yaitu ekstraksi dan kolorimetri. Umumnya, metode
ekstraksi menggunakan pengabuan kering atau pengabuan basah. Kedua metode
ekstraksi tersebut memiliki beberapa kelemahan yaitu dapat menimbulkan
kontaminasi B dan membutuhkan waktu yang lama. Ekstraksi HCl 1 N digunakan
sebagai metode alternatif dalam penelitian ini karena dapat menghemat waktu dan
menghasilkan data yang konsisten. Metode ini sebelumnya sudah diteliti dan
digunakan untuk analisis beberapa tanaman, namun belum dilakukan pada
tanaman kelapa sawit. Umumnya tahap kolorimetri menggunakan azomethin-H
yang memiliki harga yang mahal. Kurkumin sebagai bahan yang memiliki harga
yang murah dapat digunakan untuk menggantikan peran azomethin-H pada tahap
kolorimetri. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk menguji penggunaan HCl 1 N pada tahap ekstraksi tanaman dan
penggunaan kurkumin pada tahap kolorimetri dalam penetapan ketersediaan B
pada tanah dan penetapan B tanaman kelapa sawit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan ketersediaan B tanah
menggunakan ekstraksi air panas dengan kolorimetri azomethin-H dan kurkumin
serta penetapan B tanaman dengan ekstraksi HCl 1 N, pengabuan kering, dan
pengabuan basah dengan kolorimetri azomethin-H dan kurkumin menghasilkan
data yang tidak berbeda. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kriteria
normal di lapang, memiliki hasil yang sesuai dengan kecukupan hara tanah dan
tanaman. Hasil pengukuran terhadap tanah dan tanaman yang dikelaskan dalam
kelas ringan, sedang, dan berat di lapang menujukkan bahwa tanah dan tanaman
menuju defisiensi sehingga perlu dilakukan pemupukan B.