Pemanfaatan Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.) Dengan Bubu Di Perairan Mempawah Hilir, Kabupaten Pontianak
Abstract
Keragaan alat tangkap bubu untuk menangkap ikan kakap merah di Mempawah Hilir cukup beragam, terdiri dari bubu bambu dan bubu jaring. Pada pengoperasiannya bubu bambu di rendam selama empat hari sedangkan bubu jaring di rendam selama tiga hari. Hingga saat ini, belum diketahui berapa lama perendaman yang efektif untuk menangkap ikan kakap merah di antara kedua jenis bubu dan tingkat pendapatan usaha perikanan bubu di Mempawah Hilir. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan: menentukan komposisi hasil tangkapan bubu, menentukan lama perendaman yang efektif untuk menangkap ikan kakap merah pada kedua jenis bubu dan menentukan tingkat R/C Ratio untuk mendapatkan usaha perikanan bubu yang menguntungkan. Ikan-ikan tujuan penangkapan pada operasi penangkapan menggunakan bubu adalah Lutjanus sanguineus, Lutjanus johni dan Pomadasys sp. Bubu bambu dan bubu jaring yang digunakan selama penelitian di Mempawah Hilir sangat selektif untuk menangkap ikan-ikan tujuan penangkapan, baik berdasarkan komposisi jumlah (individu) maupun bobot (gr). Komposisi bobot (gr) hasil tangkapan pada bubu bambu didominasi oleh ikan-ikan tujuan penangkapan sebesar 91%, sedangkan komposisi bobot (gr) hasil tangkapan pada bubu jaring juga didominasi oleh ikan-ikan tujuan penangkapan sebesar 95%. Bubu bambu dan bubu jaring sama-sama efektif menangkap ikan kakap merah sebesar 7.350 gr pada lama perendaman lima hari; bubu bambu dengan lama perendaman empat hari efektif menangkap ikan tambangan sebesar 36.100 gr lebih tinggi dari bubu jaring dengan lama perendaman empat hari sebesar 20.900 gr. Tingkat pendapatan usaha perikanan bubu bambu dengan lama perendaman empat hari memberikan keuntungan dan layak dikembangkan/dilanjutkan usahanya; pada bubu jaring dengan lama perendaman tiga, empat dan lima hari memberikan keuntungan dan layak dikembangkan/dilanjutkan usahanya.
Collections
- MT - Fisheries [3016]