Studi Pewarisan Karakter Ketahanan Cabai (Capsicum annuum L.) terhadap Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum)
Abstract
Cabai adalah salah satu sayuran penting di Indonesia, yang produktivitasnya masih rendah (6.39 ton/ha) dan di bawah potensi produksi (12 ton/ha). Salah satu kendala adalah penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Penggunaan varietas cabai tahan penyakit merupakan upaya pengendalian yang efektif dan ekonomis. Perakitan varietas cabai tahan layu bakteri akan efektif apabila informasi pola pewarisan karakter ketahanan telah diketahui. Penelitian dilaksanakan dalam dua kegiatan, yaitu (1) skrining ketahanan cabai terhadap layu bakteri dan (2) studi pewarisan karakter ketahanan cabai terhadap layu bakteri. Kegiatan pertama bertujuan mendapatkan tetua untuk studi pewarisan. Percobaan ini menggunakan 9 genotipe cabai koleksi AVRDC dan Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman IPB dengan isolat bakteri dari Ciherang Bogor. Skrining dengan inokulasi buatan menghasilkan 5 tetua tahan yaitu Jatilaba, PBC 1367, ICPN 12#4, PBC 473, dan Tit Super, satu genotipe agak tahan (TM 999), satu genotipe agak rentan (0209-4), dan dua genotipe rentan (Randu dan PBC 67MC5). Kegiatan kedua bertujuan untuk mempelajari pewarisan karakter ketahanan cabai terhadap layu bakteri yang meliputi aksi gen, jumlah gen pengendali, nilai duga heritabilitas, dan ada tidaknya pengaruh tetua betina yang mengendalikan karakter ketahanan tersebut. Percobaan ini menggunakan populasi (P1, P2, F1, F1R, BC1P1, BC1P2, dan F2) yang berasal dari persilangan PBC 473 x PBC 67MC5 dan persilangan Tit Super x PBC 67MC5. Hasil percobaan menunjukkan kesamaan pada kedua persilangan dimana tidak ada efek maternal berdasarkan uji t pada F1 dan F1R. Segregasi populasi F2 memiliki nisbah 55 : 9 (tahan : rentan) yang mengindikasikan bahwa karakter ketahanan terhadap layu bakteri dikendalikan oleh tiga pasang gen mayor dengan aksi epistasis dominan dan resesif duplikat. Derajat dominansi persilangan PBC 473 x PBC 67MC5 adalah dominan sempurna, sedangkan persilangan Tit Super x PBC 67MC5 adalah overdominan. Heritabilitas arti luas dan arti sempit karakter ketahanan terhadap layu bakteri pada kedua persilangan adalah sedang.
Collections
- MT - Agriculture [3787]