Perilaku Kawin dan Ukuran Tubuh Setiap Fase dalam Siklus Hidup Anggang-anggang
View/ Open
Date
2018Author
Djakaria, Kartika Marta
Priawandiputra, Windra
Atmowidi, Tri
Metadata
Show full item recordAbstract
Anggang-anggang (Hemiptera: Gerridae) yang sering dijadikan sebagai bioindikator kualitas air memiliki perilaku kawin poliandri di alam. Perilaku poliandri pada anggang-anggang dapat mempengaruhi viabilitas dan produktivitas telur yang dihasilkan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghitung frekuensi kawin, produktivitas telur, dan mengukur morfologi fase-fase dalam siklus hidup anggang-anggang. Pemeliharaan dilakukan dengan menempatkan anggang-anggang dalam tiga kelompok perlakuan yaitu monogami, poliandri dan poligini. Pengamatan penelitian meliputi penghitungan frekuensi kawin, jumlah telur pada masing-masing tipe kawin, perkembangan telur hingga dewasa serta morfologi anggang-anggang jantan dan betina. Frekuensi kawin dan produktivitas telur antara tiga perlakuan serta ukuran anggang-anggang dari fase telur hingga dewasa dibandingkan dengan uji statistik Krusskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi kawin tertinggi ditunjukkan pada perlakuan poliandri, namun tidak ada telur yang dihasilkan dari perlakuan ini. Perkembangan telur selama 6 hari menunjukkan bahwa ukuran telur berbeda signifikan setiap harinya (P<0,05) dan ukuran tubuh nimfa terus mengalami perkembangan setiap minggunya (P<0.05). Anggang-anggang mencapai fase dewasa setelah 40 hari menetas dengan individu bersayap atau tanpa sayap. Tidak ada perbedaan ukuran tubuh yang signifikan antara anggang-anggang jantan dan betina dewasa (P>0,05), namun perbedaan utama jantan dan betina terletak pada lebar abdomen (P<0,05).
Collections
- UT - Biology [2065]