Penentun Indeks Ekstrem Hidrologi menggunakan Hasil Simulasi Model HBV (Studi Kasus: DAS Ciliwung Hulu).
Abstract
Kajian perubahan iklim terhadap respon hidrologi sangat penting untuk dinilai karena implikasinya dapat merubah karakteristik hidrologi suatu sungai. DAS Ciliwung merupakan salah satu sungai kritis di Jawa dan sudah terkena dampak dari perubahan iklim. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin bervariasinya debit aliran yang menyebabkan meningkatnya kejadian ekstrem hidrologi berupa bencana banjir dan kekeringan. Penelitian ini mencoba untuk menyimulasikan debit aliran menggunakan model hidrologi HBV, memproyeksikan debit aliran di masa depan dengan input model GCM CSIRO Mk.3.6.0, MIROC5 dan GFDL cm3 serta menentukan indeks ekstrem hidrologi dan perubahannya antara periode historis (2001-2015) dan periode proyeksi (2031-2045). Model GCM MIROC5 dan GFDL cm3 digunakan untuk input simulasi debit karena memiliki pola yang sama dengan data historisnya. Sebelum dilakukan simulasi debit, parameter model HBV dikalibrasi sehingga didapatkan nilai parameter yang optimum dan divalidasi. Proses tersebut didasarkan pada nilai effisiensi NSE yang mana saat kalibrasi nilainya sebesar 0.66 dan saat validasi nilainya sebesar 0.65. Artinya model HBV sudah dapat digunakan untuk simulasi debit. Debit simulasi tahun historis dan proyeksi digunakan untuk menentukan 8 indeks ekstrem hidrologi, yaitu MIN7, MIN, MAX, CMIN, CMAX, NHF, Q10 dan Q90. Indeks tersebut dihitung per periode dan ditentukan selisih indeks dan kejadian ekstrem hidrologinya. Perubahan indeks dari kedua periode cenderung menurun nilainya pada parameter indeks yang mencirikan kejadian ekstrem minimum. Sehingga memungkinkan pada periode proyeksi akan terjadi kejadian ekstrem hidrologi berupa kekeringan.