Variasi Laju Penurunan Suhu Udara Malam Hari Bogor berdasarkan Konsentrasi Gas Rumah Kaca CO2 dan H2O
View/ Open
Date
2018Author
Minanis, Dhanada Ari
Budianto, Bregas
Turyanti, Ana
Metadata
Show full item recordAbstract
Karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) merupakan gas rumah kaca yang memiliki kemampuan menyerap radiasi gelombang panjang yang diemisikan oleh bumi. Namun, yang sering kali menjadi perhatian utama dalam hal pemanasan global adalah CO2. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan peran [CO2] dan [H2O] dalam memengaruhi variasi laju penurunan suhu udara malam hari Bogor. Konsentrasi H₂O (ppm) pada penelitian ini dihitung melalui pendekatan nilai tekanan uap jenuh, tekanan uap aktual, dan kelembaban relatif. Dinamika [CO2] dan [H2O] dikorelasikan dengan perubahan suhu udara pukul 6 sore-6 pagi. Selanjutnya, perubahan suhu udara malam hari dibandingkan dengan rata-rata [CO2] dengan interval sepuluh menit. Peningkatan [H2O] terlihat jelas menghambat laju penurunan suhu udara dari pukul 6 sore-6 pagi. Penambahan [H2O], dari 19500 ppm menjadi 27500 ppm, menyebabkan laju penurunan suhu menurun dari 3.5°C menjadi 1.5°C. Penambahan [CO2], dari 410 ppm menjadi 460 ppm, menyebabkan laju penurunan suhu menurun dari 1.5°C menjadi 1°C. Kondisi penutupan awan dapat merepresentasikan kandungan H2O di atmosfer sehingga variasi penutupan awan memengaruhi variasi laju penurunan suhu udara malam hari di Bogor. Saat penutupan awan tinggi, laju penurunan suhu udara malam hari sekitar 1.5°C, sedangkan saat penutupan awan rendah sekitar 3°C. Oleh karena itu, di Bogor, [CO2] tidak menjadi faktor yang dominan dalam memengaruhi variasi laju penurunan suhu udara malam hari Bogor.