Analisis Neraca Air Menggunakan Model Simulasi pada Tanaman Tebu (Studi Kasus: Kabupaten Kediri, Jawa Timur).
Abstract
Produktivitas tebu diantaranya dipengaruhi faktor iklim dan dibatasi oleh
ketersediaan air. Penelitian ini menyimulasikan model neraca air tanaman tebu
untuk menduga nilai kebutuhan air dan waktu tanam terbaik berdasarkan
produktivitas optimumnya di Kabupaten Kediri. Pendugaan kebutuhan air
tanaman didasarkan pada kehilangan air akibat evapotranspirasi dan pengaruh fase
pertumbuhan, sedangkan nilai produktivitas tebu dihitung berdasarkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tebu tipe masakan tengah. Estimasi
kebutuhan air tanaman tebu berkisar antara 26-128 mm/bulan dengan 77% air
digunakan saat fase vegetatif untuk pertunasan dan pemanjangan batang (3-9
bulan setelah tanam). Keragaman produktivitas tebu paling tinggi diperoleh pada
bulan tanam Juli-September berdasarkan hasil simulasi. Kekurangan air
ditemukan terjadi lebih besar pada penanaman bulan November-April
dibandingkan penanaman pada bulan Juli-September, terutama di lahan kering.
Selain itu, pemberian air irigasi harian pada kondisi kekurangan air dapat
meningkatkan hasil tebu hingga 30 kg/ha/mm. Defisit air pada masa pertengahan
pertumbuhan tebu dapat menurunkan produktivitas tebu dalam jumlah yang cukup
besar dibandingkan dengan produktivitas tebu yang tidak terkena defisit air. Hasil
kajian dalam penelitian ini dapat digunakan untuk membantu pengambil
keputusan dalam manajemen irigasi dan penentuan waktu tanam terbaik.