Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Pasca Pemutihan Karang di Perairan Gili Matra, Nusa Tenggara Barat
View/ Open
Date
2018Author
Firdaus, Muhamad
Zamani, Putri Neviaty
Ismet, Samira Meutia
Metadata
Show full item recordAbstract
Perairan Gili Matra terdiri dari tiga pulau kecil yaitu Gili Meno, Gili Air dan
Gili Trawangan. Ketiga pulau tersebut mengalami kejadian pemutihan karang
yang disebabkan oleh peningkatan suhu pada tahun 2016. Pemutihan karang
terjadi ketika karang kehilangan Symbiodinium sp. sebagai respon dari tekanan
lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi terumbu karang
setelah mengalami kejadian pemutihan. Pengamatan data terumbu karang
menggunakan metode transek sabuk untuk mendapatkan kondisi karang hingga
tingkat genus. Hasil menunjukkan bahwa genus karang Porites mendominasi dari
seluruh lokasi penelitian. Terumbu karang yang diamati, akan dicatat dan di
klasifikasikan berdasarkan panduan pemutihan terumbu karang menjadi karang
dengan kondisi normal, memucat, memutih, mati dan alga >3 cm. Hasil uji
ANOVA mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
kejadian puncak dan pasca pemutihan terhadap masing-masing kondisi karang.
Hasil analisis koresponden antara ikan dan biota herbivora dengan kondisi karang
memiliki ragam total pada sumbu F1 dan F2 sebesar 95.34%. Sumbu F1 data
dijelaskan sebesar 71.76% dan 23.58% pada sumbu F2. Kondisi pemulihan
tertinggi terdapat di stasiun Air Wall dengan meningkatnya proporsi karang
normal sebesar 44.42% dan menurunnya proporsi karang memucat 6.13%,
memutih 19.40%, mati 15.76% serta alga >3 cm 3.20%.