Potensi Propolis Mengatasi Penurunan Titer Antibodi Akibat Pemberian Cekaman Panas dan Metilprednisolon pada Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica).
View/ Open
Date
2018Author
Arfan, Rayhan Dika
Retnani, Elok Budi
Santoso, Koekoeh
Metadata
Show full item recordAbstract
Propolis mengandung beberapa senyawa seperti flavonoid, asam ester fenolat, terpenoid, dan steroid yang berpotensi mempengaruhi respon kekebalan tubuh sebagai imunostimulan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi propolis mengatasi penurunan titer antibodi akibat pemberian cekaman panas dan pemberian metilprednisolon pada puyuh. Penelitian ini menggunakan 64 ekor puyuh betina pada dua cekaman, yaitu perlakuan cekaman panas (umur 7-8 minggu) dan pemberian Metilprednisolon (umur 16-20 minggu). Semua puyuh tersebut dibagi menjadi empat perlakuan, yaitu cekaman panas 35⁰C dengan antigen ND, cekaman panas 35⁰C dengan antigen sel darah merah domba (SDMD) 1%, Pemberian Metilprednisolon jangka pendek dengan antigen ND, dan Pemberian Metilprednisolon jangka panjang dengan anitgen SDMD 1%. Masing-masing perlakuan dibagi lagi berdasarkan kelompok dosis propolis yang terdiri dari 4 ekor puyuh, yaitu kelompok yang hanya diberi cekaman (Cekaman panas/ Metilprednisolon) dan kelompok dengan propolis dosis bertingkat dimulai dari 1x dosis, 2x dosis, dan 4x dosis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian propolis secara signifikan (P<0.05) meningkatkan pembentukan antibodi terhadap antigen SDMD 1% pada perlakuan Metilprednisolon jangka panjang dengan kelompok dosis propolis 2.32 mg/0,16 kgbb. Sedangkan pada ketiga perlakuan lainya menunjukan peningkatan pembentukan antibodi secara tidak signifikan (P>0.05). Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan pemberian propolis dapat meningkatkan respon pembentukan antibodi pada puyuh yang mengalami stres akibat cekaman.