Keefektifan Trichoderma koningii dan PGPR terhadap Patogen pada Benih Melon (Cucumis melo. L).
Abstract
Melon (Cucumis melo L.) memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai anti
kanker dan menurunkan resiko stroke. Kesadaran masyarakat mengenai pola
hidup sehat menyebabkan permintaan melon meningkat. Berdasarkan data
statistik dari Kementrian Pertanian melon mengalami penurunan produksi akibat
perubahan kondisi lingkungan serta perkembangan hama dan penyakit. Metode
pengendalian yang berwawasan lingkungan, efektif dan murah diperlukan sebagai
pengganti pestisida dalam pengendalian penyakit benih melon. Tujuan penelitian
ini adalah menguji dan mengetahui efektivitas agens hayati dalam mengendalikan
penyakit pada benih melon. Agens hayati yang digunakan pada penelitian ini yaitu
Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Trichoderma koningii.
Metode penelitian ini meliputi isolasi cendawan patogen pada benih melon, uji
patogenesitas cendawan dan bakteri patogen, pengujian daya hambat pada media
PDA secara in-vitro dengan perlakuan T. koningii, PGPR, fungisida 0.5 ml/l,
bakterisida, dan kontrol, serta pengujian perendaman benih pada masing-masing
uji perlakuan. Hasil dari isolasi benih melon didapatkan cendawan patogen
Aspergillus niger dan Trichoderma sp. dan bakteri patogen B1. PGPR dapat
menghambat patogen A. niger pada benih melon secara in-vitro sebesar 68.2%,
sedangkan T. koningii dapat menghambat pertumbuhan cendawan patogen
Trichoderma sp. secara in-vitro sebesar 64.5% serta dapat menekan infeksi
patogen pada benih melon setelah perlakuan perendaman benih. T. koningii dalam
menghambat cendawan patogen pada uji antogonisme berupa kompetisi ruang,
antibiosis dan parasitisme.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]