Penetapan Satuan Panas sebagai Kriteria Panen Pisang Mas Kirana dengan Berbagai Waktu Antesis
View/ Open
Date
2018Author
Abdurrohim, Muhammad Syaifuddin
Widodo, Winarso Drajad
Suketi, Ketty
Metadata
Show full item recordAbstract
Metode penentuan tingkat kematangan pascapanen yang tepat diperlukan
untuk menentukan lama pemeraman dan kualitas kematangan pascapanen buah
pisang selama penyimpanan. Akumulasi satuan panas merupakan salah satu
metode panen yang dapat mengurangi keragaman kualitas buah akibat perbedaan
kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan satuan panas
sebagai kriteria panen pisang Mas Kirana serta pengaruhnya terhadap lama
pemeraman dan karakter kematangan pascapanen buah dengan berbagai waktu
antesis.
Percobaan dilaksanakan di Kebun Parakansalak PTPN VIII Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat pada bulan November 2017 hingga Februari 2018. Analisis
pascapanen dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi
dan Hortikultura IPB, Laboratorium Pengemasan, Departemen Teknologi Industri
Pertanian IPB dan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta pada
bulan Februari-April 2018. Bahan yang digunakan yaitu buah pisang Mas Kirana
yang dipanen dengan jumlah satuan panas 660 ± 7 °C hari. Pengamatan bobot
kering buah diambil dari sisir pertama. Pengukuran laju respirasi, kualitas fisik
dan kimia buah berasal dari sisir kedua dan ketiga setiap tandan pisang. Analisis
metabolomik dilakukan pada buah pisang masing-masing sebanyak 2 (dua) jari
yang diambil pada antesis 7 dan 8. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan perlakuan 8 waktu antesis 5 ulangan
sehingga terdapat 40 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis
menggunakan analisis ragam pada taraf nyata 5%. Uji beda nilai tengah
dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa akumulasi satuan panas dapat
ditetapkan sebagai kriteria panen pisang Mas Kirana sebesar 660 ± 7n°C hari.
Waktu antesis pisang Mas Kirana tidak mempengaruhi ukuran buah saat panen
(bobot sisir, bobot per buah dan jumlah buah per sisir), bobot kering buah saat
panen, kelunakan daging buah dan lama pemeraman buah. Pisang Mas Kirana
pada percobaan ini memiliki lama pemeraman 12-16 hari. Laju respirasi, kualitas
fisik (susut bobot, BDD dan kelunakan kulit buah) dan kualitas kimia buah (PTT,
ATT dan vitamin C) secara umum tidak dipengaruhi oleh waktu antesis karena
perbedaan hanya terjadi pada satu hingga dua waktu antesis dari delapan waktu
antesis. Perbedaan laju respirasi hanya terjadi pada antesis 4, susut bobot hanya
berbeda pada antesis 5, BDD berbeda pada antesis 1 dan antesis 5, kelunakan kulit
buah hanya berbeda pada antesis 8, kandungan PTT dan vitamin C hanya berbeda
pada antesis 2 dan kandungan ATT hanya berbeda pada antesis 8. Pisang Mas
Kirana memiliki kandungan beberapa metabolit sekunder penciri senyawa
aromatik spesifik seperti ergost-5-en-3beta-ol, tetrahydropyran dan benxaldehyde.
Collections
- MT - Agriculture [3772]