Kinerja Proses Koagulasi untuk Menurunkan Kadar Radioaktivitas dalam Limbah Cair Pengolahan Monasit
View/ Open
Date
2018Author
Marisi, Dany Poltak
Suprihatin
Ismayana, Andes
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu teknik pengolahan limbah cair yang digunakan dalam
menurunkan polutan terutama logam berat adalah koagulasi. Limbah cair proses
pengolahan monasit pada pilot plant Plutho mengandung thorium dan bersifat
radioaktivitas yang harus dihilangkan agar dapat dilepaskan langsung ke badan air
penerima seperti sungai, danau, waduk dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah
karakterisasi limbah cair hasil pengolahan monasit, mendapatkan kondisi optimal
proses koagulasi dan analisis biaya pada pengolahan limbah cair monasit.
Koagulan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari empat jenis koagulan yaitu
aluminium sulfat, feri klorida, fero sulfat dan polyaluminium chloride (PAC).
Variasi dosis pada masing-masing koagulan yaitu aluminium sulfat : 25 ; 50 ; 75 ;
100 ; 125 ; 150 mg L-1, sedangkan koagulan feri klorida, fero sulfat dan PAC : 25
; 75 ; 125 ;175 ; 225 ; 275 mg L-1. Variasi pH limbah cair proses koagulasi untuk
setiap koagulan : 7.0 ; 7.5 ; 8.0.
Karakter limbah cair pengolahan monasit pada penelitian yaitu thorium
sebesar 0.73±0.01 mg L-1 dan radioaktivitas sebesar 1.35±0.06 Bq g-1. Metode
yang digunakan adalah eksperimen laboratorium. Kondisi optimal diperoleh pada
koagulan aluminium sulfat dengan dosis 100 mg L-1 dan pH 8.0 dapat
menurunkan thorium sebesar 65.75 persen dan radioaktivitas 100 persen, pada
koagulan feri klorida dengan dosis 225 mg L-1 dan pH 8.0 dapat menurunkan
thorium 72.60 persen dan radioaktivitas 100 persen, pada koagulan fero sulfat
dengan dosis 225 mg L-1 dan pH 8.0 dapat menurunkan thorium 45.20 persen dan
radioaktivitas 100 persen, dan pada koagulan PAC dengan dosis 225 mg L-1 dapat
menurunkan thorium 71.23 persen dan radioaktivitas 100 persen. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan setiap koagulan dalam menurunkan kandungan
thorium dan radioaktivitas berbeda-beda tergantung dosis dan pH proses
koagulasi. Evaluasi biaya proses koagulasi dilakukan untuk memperoleh proses
koagulasi yang efisien untuk dilakukan di lapangan. Biaya untuk pengolahan
limbah cair setiap batch adalah Rp 500 menggunakan aluminium sulfat, Rp 4500
menggunakan feri klorida, Rp 1575 menggunakan fero sulfat dan Rp 2925
menggunakan polyaluminium chloride. Proses koagulasi yang efisien untuk
dilakukan di lapangan berdasarkan penelitian yaitu menggunakan koagulan
aluminium sulfat dengan dosis 225 mg L-1 pada kondisi pH limbah cair
pengolahan monasit awal 8.0.