Pengembangan Ekowisata Bahari dengan Pendekatan Penilaian Sumberdaya Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa
View/ Open
Date
2018Author
Mazaya, Amalia Febryane Adhani
Yulianda, Fredinan
Taryono
Metadata
Show full item recordAbstract
Sumberdaya terumbu karang di Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ)
memiliki peran penting bagi masyarakat yang kegiatan wisatanya masih rendah.
Trend jumlah wisatawan TNKJ untuk kegiatan wisata berfluktuatif dari tahun 2008-
2016 (Statistik BTNKJ 2016). Kondisi ini menjadikan perlunya pengkajian
pengelolaan terkait dengan keberadaan terumbu karang sebagai objek utama
kegiatan wisata bahari. Penulis melakukan penelitian di wilayah ini terkait DDK
wisata bahari dan valuasi ekonomi sebagai input pengelolaan pada bulan Agustus
sampai September 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi DDK dan
valuasi ekonomi sumberdaya sehingga didapatkan strategi pengembangan wisata
bahari terumbu karang di TNKJ melalui pendekatan penilaian sumberdaya.
Metode yang digunakan adalah penentuan IKW dan DDK sebagai langkah
awal penentuan kapasitas kawasan wisata bahari melalui analisis sumberdaya
terumbu karang, serta valuasi ekonomi sumberdaya yang terdiri dari analisis TCM
dan WTD wisatawan. Perumusan strategi pengelolaan menggunakan metode Gap
Analysis sehingga dihasilkan strategi pengelolaan berdasarkan isu yang ada.
Daya dukung kawasan zona pemanfaatan wisata bahari utama TNKJ meliputi
Pulau Menjangan Kecil, Menjangan Besar, Barat Karimunjawa dan Tanjung Gelam
adalah sebesar 1.115 orang/hari untuk wisata snorkeling dan sebesar 2.430
orang/hari untuk wisata diving yang tersebar dalam luasan terumbu karang seluas
886.302,7841 m2 untuk kedua kegiatan wisata tersebut. Nilai ekonomi terumbu
karang berdasarkan valuasi sumberdaya melalui perhitungan surplus konsumen
potensi wisata bahari adalah sebesar Rp16 945 068 651 840 pertahun, sedangkan
nilai ekonomi kondisi eksisting adalah sebesar Rp474 535 386 835 pertahun.
Strategi pengembangan wisata bahari terumbu karang di TNKJ dilakukan
berdasarkan perumusan isu dan arahan pengelolaan sebelumnya, diantaranya
adanya pengoptimalan kegiatan wisata bahari di TNKJ melalui promosi dengan
tetap memperhatikan daya dukung kawasan di setiap area spot wisata. Promosi
ditujukan berdasarkan hasil analisis permintaan wisata sehingga sesuai target dan
memperhatikan sikap konservatif wisatawan. Terkait dengan peningkatan nilai
ekonomi sumberdaya terumbu karang, nilai harga tiket tambahan dapat diterapkan
dengan besaran maksimal Rp259 038 perorang/hari untuk wisata snorkeling dan
Rp80 149 perorang/hari untuk wisata diving. Adanya alokasi biaya untuk
kepentingan konservasi terumbu karang maksimal Rp206 250 perorang untuk
wisata snorkeling dan maksimal Rp87 500 perorang untuk wisata diving. Perbaikan
sistem data base terumbu karang dan revisi zona perlindungan bahari diharapkan
dapat mendukung upaya pelestarian ekosistem terumbu karang agar dapat terus
berkelanjutan.
Collections
- MT - Fisheries [2959]