Keragaan Pertumbuhan dan Produksi Aksesi Sagu di Populasi Alam Distrik Mimika Tengah Provinsi Papua
View/ Open
Date
2018Author
Pratama, Agief Julio
Djoefrie, Mochamad Hasjim Bintoro
Trikoesoemaningtyas
Metadata
Show full item recordAbstract
Sagu merupakan tanaman potensial untuk dijadikan alternatif pemenuhan karbohidrat. Pati sagu dapat dijadikan bahan baku industri seperti pangan, pakan, kosmetik, gula cair dan bioetanol. Luas areal sagu yang dimiliki Indonesia sebagian besar berupa hutan alami dan memungkinkan terjadinya keragaman dalam keragaan pertumbuhan dan produktivitas sagu di pertanaman alami, karena tingginya tingkat penyerbukan tanaman sagu. Keragaman sagu pada populasi alami menyebabkan penamaan aksesi sagu berbeda. Nama-nama sagu lokal dan penciri yang digunakan masyarakat berbeda bergantung lokasi.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan keragaan pertumbuhan dan produktivitas aksesi sagu di Desa Mioko, memperoleh hubungan antar aksesi sagu berdasarkan informasi masyarakat lokal, karakter morfologi dan genetik, serta memperoleh penciri morfologi yang dapat membedakan aksesi sagu.
Penelitian dilakukan di dusun sagu Desa Mioko, Distrik Mimika Tengah, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua untuk menganalisis karakter morfologi dan produksi. Analisis genetik dilakukan di Laboratorium Bioteknologi dan Molekular Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB. Analisis kandungan pati dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bahan yang digunakan yaitu 8 aksesi sagu lokal hasil eksplorasi. Data hasil morfologi secara keseluruhan dianalisis secara deskriptif, selanjutnya diolah menggunakan aplikasi R 3.3.2 untuk menghasilkan dendrogram. Data karakter genetik dianalisis berdasarkan jumlah pita polimorfik yang terbentuk, selanjutnya diolah menggunakan program NTSYS-pc versi 2.02.
Pemisahan aksesi sagu berdasarkan kearifan masyarakat lokal di Desa Mioko Kecamatan Mimika Tengah Kabupaten Mimika Provinsi Papua terdapat 8 aksesi sagu yaitu Ikimina, Taina, Omoroko, Oko, Mbapare, Omiya 1, Omiya 2 dan Durumu memiliki kesesuaian hubungan dengan dendrogram berdasarkan karakter morfologi dan genetik yang menunjukkan bahwa semua aksesi berbeda. Produksi semua aksesi sagu di Desa Mioko beragam yaitu 143.87 – 402.09 kg pati kering pohon-1. Aksesi sagu potensial yang memiliki produksi tinggi yaitu aksesi sagu Omiya 1, Oko dan Durumu dengan nilai sebesar 402.09, 384.10 dan 312.14 kg pati kering pohon-1. Terdapat penciri morfologi yang digunakan masyarakat untuk membedakan antar aksesi berdasarkan keberadaan duri, pola duri, bentuk batang dan tinggi batang, sedangkan hasil analisis morfologi penciri morfologi berdasarkan panjang daun, panjang rachis, panjang anak daun, lebar anak daun, jumlah anak daun pada sisi kanan, tinggi tanaman, lingkar batang, lebar petiol, jumlah daun, panjang petiol dan jarak duri anakan. Berdasarkan marka RAPD aksesi sagu Desa Mioko memiliki nilai koefisien kemiripan sebesar 61% – 92%.
Collections
- MT - Agriculture [3781]