Dampak Kebijakan Harga Eceran Tertinggi Beras terhadap Efisiensi Usaha Penggilingan Padi Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Abstract
Kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras mulai diberlakukan sejak bulan
September 2017, yang mengakibatkan harga beras di tingkat konsumen ditekan
hingga pada tingkat harga tertentu. Usaha penggilingan padi merupakan bagian
penting dalam rantai pasok beras di Indonesia. Adanya kebijakan HET beras ini
membuat pengelola usaha penggilingan padi menjadi kurang leluasa dalam
menerapkan harga untuk produk-produk yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat apakah kebijakan HET beras memberikan dampak pada efisiensi usaha
penggilingan padi di Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan data primer
berupa biaya dan penerimaan usaha penggilingan padi. Analisis efisiensi dilakukan
dengan alat analisis imbangan biaya dan penerimaan usaha (R/C ratio). Nilai R/C
ratio usaha penggilingan padi berkapasitas besar sebelum dan sesudah kebijakan HET
beras adalah sebesar 1.12 dan 0.97. Nilai R/C ratio usaha penggilingan padi
berkapasitas sedang sebelum dan sesudah HET adalah sebesar 0.97 dan 0.58. Nilai
R/C ratio usaha penggilingan padi berkapasitas kecil ebelum dan sesudah HET
adalah sebesar 0.66 dan 0.86. Uji t sampel berpasangan digunakan untuk melihat
apakah terdapat perbedaan efisiensi sebelum dan setelah kebijakan HET beras. Hasil
yang diperoleh adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada efisiensi usaha
penggilingan padi sebelum dan sesudah kebijakan HET beras, dengan nilai p-value
0.25, 0.41, dan 0.49.
Collections
- UT - Agribusiness [4624]