Pengaruh Tingkat Aksesibilitas Agraria terhadap Tingkat Kesejahteraan Rumahtangga Petani di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Kasus Kampung Lengkong dan Kampung Ciwaluh, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)
View/ Open
Date
2018Author
Sihotang, Clara Margaretha
Agusta, Ivanovich
Metadata
Show full item recordAbstract
Perluasan kawasan TNGGP serta pemindahan pengelolaan lahan ex Perhutani kepada Balai Besar TNGGP yang tidak diiringi dengan kejelasan batas dan informasi kebijakan yang baru menimbulkan konflik agraria antara petani dengan petugas BB TNGGP. Konflik agraria ini mempengaruhi modal sosial yang ada di masyarakat. Modal sosial (kepercayaan, jaringan dan norma) setelah adanya konflik cenderung berubah, rasa curiga terhadap sesama petani, relasi yang buruk antara petani dengan petugas dan norma atau aturan yang jelas (tertulis). Berkurangnya pendapatan petani dari sektor pertanian dibantu oleh anggota keluarga yang bekerja sebagai karyawan di PT. Yong Jin, minimarket, dan LIDO. Dibidang kesehatan dan pendidikan, petani mendapatkan fasilitas dukungan dari pemerintah. Seperti Posyandu keliling, sekolah gratis, dan BPJS. Dapat dikatakan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari konflik agraria terhadap kesejahteraan masyarakat